GridPop.ID - Kasus pembunuhan anak baru-baru ini tengah ramai menjadi sorotan oleh masyarakat Indonesia.
Bukan dibunuh orang lain, nyawa bocah ini justru dihabisi oleh ayah kandungnya sendiri.
Aksi tak terpuji ini pun sontak membuat publik terkejut.
Usut punya usut, ayah yang tega membunuh anaknya sendiri itu bernama Muhammad Qo'ad Af'aul Kirom (29).
Sedangkan korban masih berusia 9 tahun berinisial AK alias Z.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar (SD) itu ditemukan tewas bersimbah darah pada Sabtu (29/4/2023) pagi.
Pelaku menghabisi nyawa korban dengan sadis menggunakan pisau.
Setelah melakukan perbuatan kejinya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Tandes.
Lantas seperti apa sosok Muhammad Qo'ad Af'aul Kirom alias Afan?
Afan merupakan warga Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur.
Namun, ia mengontrak di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Melansir TribunGresik.com, Afan merupakan seorang residivis kasus narkoba.
Kasus narkoba yang menjerat Afan itu terjadi pada 2016, silam. Ketika itu, ia vonis 3,5 tahun penjara.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan membenarkan terkait status pelaku sebagai residivis.
"Residivis narkoba di tahun 2016 lalu," ujarnya, Senin (1/5/2023).
Kendati demikian, Aldhino memastikan, saat melakukan pembunuhan terhadap sang anak, Afan tidak dalam pengaruh narkoba.
"Sudah kami tes urine tidak dalam pengaruh narkoba," ungkapnya.
Aldhino juga memastikan, pelaku dalam kondisi sadar saat menghabisi anak kandungnya.
Pasalnya, pelaku sempat mencari tahu bagaimana cara membunuh lewat internet, sebelum menghabisi korban.
Afan pun mengaku tak menyesal telah membunuh sang anak.
Dia malah berkeyakinan bahwa sang anak masuk surga karena masih kecil dan tak punya dosa.
"Saya sadar, anak saya masih kecil tidak punya dosa agar masuk surga," ungkap pelaku.
Di sisi lain, aksi kejinya itu juga dipicu permasalahan ekonomi.
Ia mengaku tak sanggup membesarkan putrinya, dikutip dari TribunGresik.com.
Afan yang sehari-hari bekerja di sebuah konveksi hanya berpenghasilan Rp 300 ribu.
Gaji itu dianggapnya tak cukup untuk membesarkan anak semata wayangnya.
Ditambah lagi, ia harus mengurus sang anak sendiri lantaran sang istri pergi meninggalkannya sejak Rabu (26/4/2023).
"Faktor ekonomi tidak mampu membiayai, saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp 300 ribu," terang Afan.
Motif Afan menghabisi nyawa anak kandungnya itu juga dibenarkan oleh Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra.
Erika mengatakan, pelaku mengaku tidak sanggup lagi membesarkan anaknya.
"Motif tekanan ekonomi karena pelaku keberatan untuk membiayai keluarga maupun anaknya," katanya.
Rencanakan Aksi
Ternyata, Afan telah merencanakan aksi kejinya itu.
Melalui internet, Afan mencari tahu bagaimana cara membunuh.
Setelah itu, ia bergegas mendatangi anaknya yang sedang tertidur pulas.
Dia pun telah menyiapkan pisau yang ada di dapur untuk menghabisi nyawa anaknya.
Dalam kondisi gelap mata, Afan menganiaya anaknya menggunakan pisau secara membabi buta hingga tewas.
Setelah menghabisi nyawa anaknya, Afan bergegas meninggalkan rumah dan menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Pelaku langsung ke Polsek Tandes menyerahkan diri. Kami koordinasi karena ini wilayah kejadiannya di Gresik, tersangka langsung kami amankan," tutur Erika.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sosok Ayah yang Tega Bunuh Anaknya karena Yakin Masuk Surga, Pekerja Konveksi dan Seorang Residivis"
Baca Juga: Sudah Rencanakan Pembunuhan, Ini Motif Pelaku Mutilasi Ibu Tunggal di Sleman, Yogyakarta
(*)
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar