GridPop.ID - Bagaimana jadinya jika seorang wanita harus merelakan dirinya jadi budak seks demi bertahan hidup?
Ya, hal tersebut nyata adanya.
Mengutip Tribun Pekanbaru, di negara ini masih berlaku sistem tuan tanah.
Dimana yang memiliki kuasa akan berbuat semena-mena pada mereka yang membutuhkan.
Salah satunya yakni meminta imbalan atas yang telah diberikan.
Di negara ini, wanita yang ingin bertahan hidup harus mengambil keputusan sulit.
Mereka harus menerima konsekuensi dari pemberian, salah satunya dengan berhubungan badan.
Wanita yang hidup di garis kemiskinan harus melayani si kaya untuk berhubungan intim.
Cara itu dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan dan bisa terhindar dari kekerasan. Itulah yang terjadi di negara Inggris .
Tak sedikit wanita Inggris yang terpaksa melakukan hubungan intim demi bertahan hidup lantaran krisis biaya hidup.
Badan amal memperingatkan bahwa meningkatnya biaya yang dipasangkan dengan kekurangan dana selama bertahun-tahun berarti wanita, termasuk mereka yang mengalami trauma dan masalah kesehatan mental, harus beralih ke seks untuk ditukar dengan tempat tinggal atau untuk memenuhi kebutuhan dasar lainnya.
Kondisi ekonomi yang semakin ketat membuat tuan tanah menuntut seks dengan imbalan diskon atau akomodasi gratis sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Dilansir dari Guardian, pelaku menggunakannya sebagai alat untuk penyalahgunaan dan kontrol.
Menurut pengamat, masalah ini terjadi di kalangan perempuan migran dan pencari suaka.
Krisis juga mempersulit mereka yang mencoba meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan.
Badan amal Beyond the Streets mengatakan krisis biaya hidup mendorong mereka yang sudah rentan untuk beralih ke seks untuk bertahan hidup guna memenuhi biaya tagihan dan sewa, yang mengarah pada peningkatan eksploitasi dan pelecehan.
Seorang pekerja pendukung untuk badan amal tersebut mengatakan dia telah berbicara dengan wanita yang terjebak dalam mengawal atau menjual seks.
Bahkan beberapa diantaranya harus menambah pekerjaan upah rendah dengan seks guna memenuhi kebutuhan hidup.
Seorang juru bicara badan amal mengatakan bahwa krisis biaya hidup adalah pendorong untuk bertahan hidup.
Bantuan Wanita Amerika Latin (LAWA) telah melihat beberapa kasus terkait seks untuk disewakan dalam beberapa bulan terakhir, yang melibatkan pencari suaka perempuan.
Bahaya Bergonta-ganti Pasangan
- Penyebaran penyakit seksual
Baca Juga: 6 Tahun Jadi Budak Seks Ayah Tiri, Gadis di Ngawi Terpaksa Layani Pelaku Demi Mau Ambilkan Rapor
- Stres emosional
- Kesepian
- Sulit membentuk hubungan yang stabil
- Perasaan kehilangan identitas
NB: Artikel ini sebagian menggunakan Chatgpt (AI).
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Pekanbaru,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar