Namun, denyut nadinya tiba-tiba berhenti, dan menjadi tidak sadarkan diri," jelasnya.
Ia mengatakan, dokter sudah melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa sang anak meski berujung gagal.
Wanie berujar, jenazah sang anak dikirim ke Unit Forensik Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) untuk post-mortem.
Adapun hasilnya menyatakan bahwa anak kecil itu meninggal lantaran sengatan panas dan dehidrasi.
"Semua organ dalamnya, termasuk jantung dan ginjalnya kusut.
Darah dan cairan di tubuhnya sudah mengering," kata Wanie
"Saya ingin orangtua lain memperhatikan apa yang telah terjadi dari insiden tragis ini dan tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di bawah terik matahari yang membakar karena suhu akhir-akhir ini cukup tinggi."
"Tolong pastikan bahwa anak-anak minum cukup air dan tetap terhidrasi," ujar si ibu, mengingatkan publik.
Penyebab kematian anak laki-laki tersebut turut dikonfirmasi Direktur-jenderal kesehatan Kelantan Datuk Dr Zaini Hussin.
"Hasil awal dari post-mortem yang dilakukan di departemen forensik HRPZ II menemukan bahwa anak tersebut menderita stroke panas dan dehidrasi," katanya.
Bahaya Dehidrasi
Baca Juga: 5 Tips Agar Tidak Mudah Haus dan Dehidrasi saat Puasa Seharian, Pastikan Hindari Minuman Ini
Source | : | Kompas.com,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar