Ketika pergi ke kontrakan D, Dat menawari korbannya sebotol jus tanpa obat tidur.
Setelah itu, Dat memberikan botol yang sudah diberi obat tidur kepada D, sementara dia meminum botol lainnya yang masih murni.
D yang sudah meminum jus berisi obat tidur dibawa Dat ke sebuah hotel untuk melakukan tindakan asusila dan mengambil semua harta benda milik korban.
Selanjutnya, Dat menelantarkan D yang tak sadarkan diri dan kemudian melarikan diri.
Dat membuang tas D ke sungai dan membawa pulang harta benda di dalamnya untuk disimpan.
Selain itu, untuk ponsel korban, Dat menghapus semua data dan memasukkan akun iCloud-nya untuk menghapus semua jejak.
Adapun D, pada pagi hari tanggal 22 April, sadar kembali dan dibantu oleh orang-orang untuk membawanya kembali ke kamarnya.
Baca Juga: Viral di TikTok Penumpang Bus Pria Nyaris Lecehkan Wanita yang Duduk di Depannya, Berhasil Remas Ini
Kemudian D pergi ke polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.
Dengan keterampilan profesional, polisi dengan cepat menangkap Dat dan menggeledah rumah tersangka.
Melalui pemeriksaan, aparat menyita pakaian yang dikenakan Dat saat melakukan kejahatan, sepeda motor yang digunakan untuk melakukan kejahatan, paket berisi bubuk obat tidur, surat-surat identitas D dan lebih dari 2 juta VND (lebih dari Rp1,2 juta).
Selain itu, polisi juga menyita2 sepeda motor yang merupakan harta benda yang dirampas Dat dari dua korban lainnya.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, obat tidur biasa digunakan untuk membantu mengatasi sulit tidur untuk sementara waktu, seperti insomnia.
Obat tidur sendiri digolongkan sebagai obat penenang yang membuat tubuh mudah tertidur atau bisa tidur dengan lebih lelap.
Sama seperti obat lainnya, konsumsi obat tidur juga akan menyebabkan beberapa efek samping.
Salah satunya adalah sakit kepala dan juga perut kembung. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar