"Ini seperti kecanduan karena yang dicari oleh penderita hiperseksualitas adalah kenikmatan, sehingga mereka bisa melampiaskan kebutuhan seksualnya pada orang lain, tanpa memandang ikatan emosional," kata Haekal.
Pun ia mengatakan, penderita paraphilia tidak meminta persetujuan seksual dari pasangannya.
Itu berarti mereka tak pedului dengan persetujuan pasangannya dalam melakukan hubungan intim.
Ia mengungkap, mereka cenderung memaksakan keinginannya bahkan untuk kesenangan sendiri.
Apakah Hiperseks Bisa Sembuh?
Melansir Kompas.com, sayangnya belum ada obat khusus yang telah terbukti dapat menyembuhkan hiperseks.
Tapi masalah kesehatan ini dapat dikontrol dengan sejumlah terapi dan obat.
Penderita hiperseks akan mengalami kesulitan untuk mengontrol perilaku seksual yang dilakukan.
Seperti melakukan masturbasi atau mengonsumsi konten pornografi secara berlebihan hingga berganti-ganti pasangan sebagaimana dilansir dari Verywell Mind.
Ciri-ciri hiperseks yang muncul akan semakin parah ketika penderita jadi tidak bisa mengontrol fantasi seksual serta dorongan untuk melakukan perilaku seksual tertentu.
Sebagai langkah mengatasi kondisi ini, penderita dapat menjalani kombinasi psikoterapi, terapi obat, dan self-help group.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar