Tentu saja, video emak-emak sosialitas arisan senilai Rp 2,5 miliar tersebut ramai jadi perbincangan netizen.
"Rp 100 juta, sebanyak apa, gak pernah tau aku," tulis Oppie_JAPIR
"Apa daya aku yang arisan 100rb per bln" tulis keluarga bahagia di
"satu bulan 100jt ,aku mau bayar listrik 100rb saja ngeluh apalagi 100jt ya Allah semoga nular rejekinya amin" tulis Siva.
Video emak-emak sosialita arisan senilai Rp 2,5 miliar tersebut kemudian di posting ulang oleh banyak akun di Instagram.
"Suaminya siapa yaaa. Kalau pejabat, siap-siap aja," ujar salah satu warganet.
"Emak gw Arisan Tupperware dan Peralatan Masak udah seneng bener" sambung warganet lain.
@keluargakecildijerman arisan 2,5M???????? para sultan berkumpul #fyp #fypindonesia #foryou ♬ original sound - keluarga kecil dijerman????????
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, pakar sosiologi dari Universitas Indonesia Dr Linda Damajanti MT mengatakan, arisan merupakan kegiatan yang sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu dan diadopsi menjadi budaya kaum urban.
Terdapat sebuah tradisi di dalam budaya Jawa, yakni jimpitan atau pungutan iuran berupa bahan makanan.
Menariknya, tradisi iuran ini kemudian terus berlanjut di era modern dan pungutan iuran diganti dengan uang, logam mulia, hingga kebutuhan rumah tangga.
“Anggota arisan biasanya memiliki kesamaan karakter, visi, misi, dan kebutuhan. Misalnya, ibu-ibu yang anaknya bersekolah di sekolah yang sama, memiliki kesamaan profesi, atau kesamaan lingkungan pergaulan,” ujarnya.
Dengan demikian, arisan tak hanya menjadi ajang untuk menabung bersama, tetapi juga menjadi wadah bersosialisasi.
Pada era digital, cara pelaksanaan arisan pun kembali berkembang. Dulu, arisan mesti dilakukan secara tatap muka.
Kini, arisan juga bisa dilakukan secara virtual. GridPop.ID (*)
Baca Juga: Bikin Foto Profesional Pakai Bantuan AI Viral di Tiktok, Caranya Ternyata Gampang Banget
Source | : | Kompas.com,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar