"Tarikan lilin ini bisa menyebabkan trauma mikro pada folikel, yang memungkinkan bakteri dan ragi memasuki folikel," ujar dia.
Pada dasarnya, waxing menciptakan luka terbuka yang dapat dengan mudah terinfeksi.
Jadi, jika seseorang membuat keputusan untuk melakukan waxing, sangat penting baginya untuk memperlakukan area tersebut dengan seksama seperti yang dilakukan pada luka kulit lainnya.
Oleh sebab itu, berhubungan intim terlalu cepat setelah waxing dapat mempersulit proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
"Berhubungan seks dapat menambahkan lebih banyak keringat, bakteri, dan ragi yang bergesekan ke dalam folikel yang trauma," kata MacGregor.
"Jika bakteri menemukan jalannya ke folikel rambut, satu komplikasi yang mungkin kita alami adalah folikulitis."
"Itu terlihat seperti benjolan merah atau pustula," kata dia.
American College of Obstetricians and Gynecologists pun mencantumkan folikulitis sebagai penyebab umum nyeri, gatal, dan rasa terbakar pada vulva.
Sementara itu, dokter spesialis kulit, Dr Shari Lipner, MD, PhD, menambahkan, berhubungan intim setelah waxing dapat membuat kita rentan terkena PMS (penyakit menular seksual).
Penyakit seperti HPV (human papillomavirus) dan moluskum kontagiosum, adalah yang mungkin mengintai.
"Folikulitis hanyalah awal dari komplikasi berhubungan seks terlalu cepat setelah wax," kata dia.
Baca Juga: Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil? Begini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar