Sehari-hari Wawan hanya bekerja sebagai buruh di gudang jagung membantu ibundanya.
Hal itu demi dilakukan demi menopang kebutuhan keluarga.
"Dari hasil itu saya tabung, sebagian untuk ibu saya dan untuk keperluan di rumah," ungkapnya.
Duduk di bangku kelas dua SMA, Wawan yang bercita-cita sejak kecil menjadi polisi, pun mulai menabung.
Setiap kali menjadi buruh angkut, ia mendapatkan upah Rp 50 ribu.
"Sampai sekarang masih ada itu celenganku, dari toples wafer. Pulang angkat jagung biasa dapat Rp 50 ribu," ujar Wawan, dilansir dari Tribunmakassar.com.
Hasil tabungan dari celengan toples wafer itu, pun dibuka Wawan saat mendaftar sebagai calon Anggota Polri.
Baca Juga: Masih Jadi Pro Kontra, Sebenarnya Aman atau Tidak Hubungan Intim dengan Alat Bantu Seks?
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar