Hasil tabungannya itu digunakan demi biaya operasional saat mengurus berkas pendaftaran.
"Alhamdulillah pas saya buka waktu mau mendaftar ada Rp 2 juta lebih isinya, itulah yang saya pakai untuk urus-urus berkas," ucapnya.
Di tengah kesederhanaannya, Wawan harus berjuang hidup gigih dan tekun setelah sang ayah meninggal dunia saat ia masih berusia 9 tahun.
Meski ditinggal sang ayah saat masih SD, tidak menyurutkan niat Wawan untuk menggapai cita-citanya.
Kebetuhan keluarga pun banyak dibantu oleh pendapatan dari sang kakak.
Kepergian sang ayah kala itu membuatnya sedih saat pertama kali menginjakkan kaki di SPN Batua.
Wawan kerap mengenang ayahnya yang menjadi idola hidupnya saat masuk ke sekolah kedinasan.
Di saat siswa lain diantar sang ayah, Wawan harus tegar masuk sekolah kedinasan tanpa sang ayah.
"Saat itu, saya menangis karena (siswa) yang lain diantar sama bapaknya waktu pertama masuk di sini (SPN), sementara saya hanya ditemani kakak," ucap Wawan.
Baca Juga: Gak Pakai Skincare Mahal! Cara Mengatasi Jerawat Ini Cuma Pakai Madu loh, Begini Caranya!
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar