GridPop.ID - Berikut kondisi balita di Samarinda, Kalimantan Timur yang positif narkoba jenis sabu.
Sebagaimana diketahui bahwa publik dihebohkan dengan kabar balita positif narkoba di Samarinda.
Melansir Kompas.com, balita berusia tiga tahun itu sempat minum air mineral di rumah tetangganya yang diduga mengandung narkoba.
Kuasa hukum Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, Dyah Lestari, mengatakan, usai meminum air itu, pada malam harinya, balita tersebut melakukan hal-hal yang tak lazim.
"Reaksi anak malamnya dia tidak tidur, hiperaktif, ngoceh terus, keluar keringat sejagung-jagung, dan dia mengambili barang-barang di sekitarnya kayak bersih-bersih dan sebagainya," ujarnya, Minggu (11/6/2023), dikutip dari Kompas TV.
Semua berawal saat ibu korban dihubungai tetangganya yang minta tolong dicabutkan uban pada, Selasa (6/6/2023).
Kemudian ibu dan balita tersebut datang ke rumah tetangganya tersebut.
Adapun korban mengeluh haus.
"Nah karena si ibu ini bertamu ke rumah tetangga, jadi ndak bisa dong pulang untuk mengambil air minum.
Mintalah sama tetangga pemilik rumah. 'Ada air minum, nanti bude ambilkan'. Bude itu tetangga tadi," ucap Dyah.
Keesokan harinya, ibu korban bertanya kepada si tetangga.
Baca Juga: Kisah Pilu Balita 3 Tahun Dijual Ibu demi Narkoba, Tewas Usai Dirudapaksa Pengedar
"Air apa yang kamu kasih ke anak saya?" ucap Dyah menirukan perkataan ibu korban.
Si tetangga mengaku jika ia memberikan air mineral yang diambil dari warung.
Tapi saat ibu korban mengonfirmasi ke pihak warung, tidak ada air yang dibawa tetangga itu dari warung yang bersangkutan.
"Di warung tersebut menjual merek B, dan air yang diberikan ke anaknya itu merek A," ungkapnya.
Dyah berujar bahwa ibu balita tersebut lantas mendatangi TRC PPA.
Selanjutnya balita itu dibawa ke rumah sakit dan menjalani tes urine dengan hasil positif narkoba.
Sejauh ini polisi telah menetapkan satu tersangka.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Samarinda Kombes Ary Fadli menjelaskan, tersangka tersebut ialah perempuan berinisial ST (51) yang merupakan tetangga korban.
"Kami sudah periksa tiga saksi. Satu orang kami tetapkan tersangka, yang memberikan minuman itu," tuturnya, Minggu (11/6/2023).
Pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi tersangka.
Sementara itu dilansir dari Tribun Wow, ibu balita mengaku melihat keanehan pada anaknya mulai pukul 8 malam hingga pagi hari.
Bocah tersebut tidak mau makan, minum, berkeringat berlebih dan tidak mau tidur.
"Keanehan pertamanya sekitar jam 8 (malam) itu saya tawarin makan nggak mau makan, mungkin saya pikir udah kenyang makan jajan, bekeringat terus, keringatnya bau, saya mikirnya gini, 'lho keringatnya kok bau? nggak pernah baunya begini' cuma saya mikir mungkin karena kebanyakan main," ungkap Meli.
"Sudah jam 9 malam kok anak saya nggak mau tidur juga, saya bilang yaudah biar aja sampai nanti jam 10 biar agak siang bangunnya.
Sampai jam 10 nggak mau tidur saya paksa, menangis dia, karena saya nggak enak sama tetangga saya, rumah saya kan rumah kayu biasa dempet begitu kan, akhirnya saya ketiduran sampai jam setengah 1," lanjutnya.
Saat Meli sudah bangun, ternyata anaknya masih belum tidur juga.
"Saya bangun kan, saya lihat anak saya masih main, becerita-cerita sendiri, celoteh sendiri, sambil kayak bersih-bersih kumpulin sampah di ambal," ungkap Meli.
Bahkan Meli sempat diblokir tetangga yang memberikan air minum tersebut.
Padahal saat itu ia hanya bertanya soal minuman apa yang diberikan kepada balitanya.
Ia pun memilih untuk curhat di media sosial terkait kondisi anaknya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar