Jika vulva tiba-tiba mengalami pembengkakan, khususnya ketika menggunakan produk yang baru, kamu bisa menghentikan penggunaannya dan segera mencari bantuan medis.
Penggunaan produk tertentu yang mengandung bahan kimia umumnya akan memicu terjadinya iritasi, seperti detergen, parfum, hingga sabun.
Beberapa bahan pada pakaian juga bisa menyebabkan iritasi, seperti poliester dan kain yang memiliki renda.
Menghentikan penggunaan produk yang menyebabkan iritasi umumnya bisa mengatasi vagina bengkak.
Hubungan intim yang dilakukan ketika vagina masih terasa kering bisa menyebabkan gesekan yang memicu rasa tidak nyaman, nyeri, dan pembengkakan setelahnya.
Hubungan seksual yang dilakukan dengan kasar juga bisa menyebabkan luka pada jaringan vagina sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual atau foreplay.
Menggunakan obat anti nyeri atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) juga bisa mengatasi rasa nyeri yang disebabkan oleh pembengkakan pada vagina.
Duktus terbentuk ketika bayi masih di dalam kandungan dan akan hilang dengan sendirinya ketika bayi dilahirkan.
Namun, bagian dari duktus ini, yang disebut dengan duktus Gartner bisa tertinggal dan menempel di dinding vagina sehingga menyebabkan terbentuknya kista.
Kista duktus Gartner umumnya tidak berbahaya, namun bisa menjadi iritasi atau menyebabkan rasa nyeri dan bengkak di dalam vagina sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar