Tak jarang pula aksi perampokan oleh bajak laut tersebut sampai merenggut nyawa para awak kapal.
"Hai guys jadi sekarang kita berada di Laut Merah ya, jadi kita akan melintasi Somalia ya jadi kita harus prepare sebelum kita masuk di pirates area," paparnya dikutip dari TribunStyle.com.
Pria itu juga memperlihatkan persiapan kapal mereka saat berada di Laut Merah.
"Jadi begini persiapan kita, kapal ini semua keling-keling dipasangi kawat berduri ya atau razor wire jadi bukan cuma demo doang yang dikasih razor wire, ini tangga juga dipasang razor wire sampai belakang, ini untuk menghalangi kalau ada serangan bajak laut, nanti juga kita akan menjemput tentara bayaran di Laut merah" jelasnya.
Selain mempersiapkan kapal, para awak juga dibekali dengan rompi anti peluru dan helm anti peluru.
"Di kapal itu kita punya rompi anti peluru dan helm anti peluru dengan berat sekitar 10 kilo dan helmnya sekitar 5 kilo, tapi kalau senjata api kita gak punya, itu nanti tentara bayaran yang punya," ujarnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, kapal juga dilengkapi dengan night vision binocular atau teropong malam hari.
Meski tak memiliki senjata api, kapal sudah mempersiapkan fire hoses atau selang air bertenaga jet untuk mencegah dan mempertahankan diri dari serangan bajak laut.
"Pak Mandor di bawah sedang mempersiapkan fire hoses atau selang air ya, itulah sebagai senjata kita selang air, jadi airnya itu nanti dibikin jet dengan pressure yang kuat setidaknya bisa menghalangi bajak laut yang mencoba naik ke kapal kita ya, karena mereka kadang datang ke kapal itu menggunakan pemotong kawat, jadi bisa mereka bisa naik dan bawa tangga sendiri," tambahnya.
Pihak kapal juga akan menyewa tentara bayaran untuk membantu melindungi kapal dari serangan bajak laut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar