Tanpa disadari oleh pengantin wanita itu, ia bercumbu dengan pengiring pengantin pria hingga mereka berhubungan badan layaknya pengantin baru pada malam pertama.
Puas berhubungan badan dengan pria itu, pengantin wanita kelelahan hingga tertidur.
Pengiring pria itu mabuk, jadi dia bebas berhubungan badan meskipun dia tidak tahu siapa wanita di sebelahnya.
Baru keesokan paginya, ketika pengantin wanita membuka matanya untuk bangun, dia menyadari kesalahan yang membawa malapetaka ini.
Melihat dirinya terbaring di ranjang pengiring pria, sang pengantin wanita pun langsung berteriak memanggil orang-orang yang ada di rumah untuk datang.
Si pengantin wanita bersikeras bahwa pengiring pria melecehkannya secara seksual dan memaksa pria itu untuk membayarnya 20.000 yuan (lebih dari 72 juta dong), jika tidak, dia akan pergi ke polisi.
Mendengar itu, pengiring pria itu merasa sangat marah dan kesal.
Dia menegaskan bahwa pengantin wanita yang masuk ke kamar yang salah dan berinisiatif untuk berhubungan badan.
Dia merasa tidak bersalah, jadi jikalau pengantin wanita melapor ke polisi, dia tidak takut.
Tidak dapat menahan rasa frustrasi ini, pengantin wanita dan keluarganya memutuskan untuk memanggil polisi.
Namun, setelah memahami dasar cerita, polisi meyakini bahwa tindakan pendamping tidak termasuk pemerkosaan.
Source | : | Kompas.com,grid.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar