"Dia cerita, 'Aku pernah ditindihin sama kakek-kakek itu sampai dimasukin punyaku'. DH langsung cerita ke ponakan saya, AP (15)," ungkap F.
Kemudian AP menceritakan itu kepada kakak F dan keluarga langsung memberitahu F.
NHR memang selama ini tidak tinggal dengan F di Pinang Ranti karena bocah itu memilih hidup bersama sang nenek dengan alasan lebih dekat menuju sekolah.
F setelah menerima telpon dari keluarganya langsung berangkat ke Lubang Buaya dalam kondisi kaget dan menangis.
"Di hari yang sama, dia (NHR) cerita. Lalu, ada kumpul keluarga dan sama RT, pelaku (UH) malamnya dipanggil ke rumah RT, dan dia mengakui perbuatannya terhadap anak saya," ungkap F.
UH pun mengaku telah merudapaksa korban sebanyak lima kali.
Kejadian itu dilakukan di rumahnya hingga gudang.
Ketika akan melakukan aksi keenam, digagalkan oleh DH yang melihat keduanya di gudang.
Setelah pertemuan di rumah ketua RT, Farida sempat diberi saran untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Tapi F kekeuh menempuh jalur hukum dan melapor ke Polsek Cipayung.
Namun, mereka langsung diarahkan dan diantar ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca Juga: PILU, SPG di Cibubur Digilir 2 Pria dalam Mobil yang Berjalan, Modus Awalnya Ingin Beli Mobil
Source | : | Tribun Wow,Tribun Bogor |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar