"Sekitar lima bulan yang lalu kami menemukan pengobatan untuk kanker usus besar ayah saya tidak berhasil untuknya dan mengutip langsung dokter yang dia katakan, 'berbulan-bulan bukan bertahun-tahun'.
Sejak itu dia semakin memburuk dan sekarang kehilangan ingatan."
"Suami saya telah menjadi batu karang mutlak saya. Dia selalu ada untuk saya, memegang tangan saya dan membantu saya melalui ini," ungkapnya lagi.
"Dia begitu penuh kasih dan perhatian kepada anak-anak saya dan saya. Jangan salah paham, saya seorang ibu yang tidak membiarkan diri saya berkabung."
"Anak-anak saya masih disayang, dirawat, diajak bermain, dan saya tidak membiarkan beban saya kendur di sekitar rumah."
"Sahabat saya dan saya telah berteman sejak popok. Keluarganya seperti keluarga saya dan sebaliknya. Ibu saya dan ibunya tumbuh bersama."
"Kami selalu solid dan tepat setelah ketika kami tahu waktu ayah saya tinggal sedikit, saya langsung meluncur ke rumahnya dan dia memelukku sementara aku menangis berjam-jam."
"Jika ada belahan jiwa dalam bentuk sahabat, dia milikku."
"Ketika saya mematikan alarmnya, saya melihat teks dari teman saya di layarnya yang mengatakan 'Saya berasumsi karena tidak ada wanita hamil yang marah di depan pintu saya, Anda belum memberitahu dia tentang kita ?'"
"Waktu membeku pada saat itu. Saya mengambil teleponnya dan pergi dan membaca percakapan mereka."
"Selama empat bulan pria ini telah meniduri sahabat saya. Selama empat bulan orang-orang ini telah membohongi saya."
Baca Juga: Tuai Karma, Polisi yang Selingkuh dengan Janda hingga Bikin 12 Video Syur Kena Sanksi Patsus 21 Hari
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar