GridPop.ID - TikTok menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan.
Terbaru, operasi bariatrik tengah jadi tindakan medis yang viral di TikTok.
Salah satunya ada video viral di TikTok dari akun @shindy.samuel yang menginginkan operasi bariatrik untuk menurunkan berat badan.
@shindy.samuel Membalas @jlokezia shop jadi gimana nih bunda operasi bariatrik atau jangan ??? #shindysamuel #glamshine #diet #gym #fotoshindysamuelwaktukurus ♬ suara asli - REALSHINDYSAMUEL
Lantas, apa itu operasi bariatrik yang viral di TikTok?
Dilansir oleh parapuan.co dari Mayo Clinic, operasi bariatrik adalah tindakan medis untuk menurunkan berat badan yang melibatkan perubahan pada sistem pencernaan, sehingga berat tubuh bisa turun.
Operasi bariatrik dilakukan saat diet dan olahraga tidak berhasil atau ketika memiliki masalah kesehatan yang serius akibat berat badan.
Kalian harus tahu, operasi bariatrik dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan berlebih dan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait berat badan yang berpotensi mengancam jiwa, termasuk:
- Penyakit jantung dan stroke.
- Tekanan darah tinggi.
- Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) atau steatohepatitis nonalkohol (NASH).
- Sleep apnea.
- Diabetes tipe 2.
Siapa yang sebaiknya melakukan operasi bariatrik?
Secara umum, operasi bariatrik bisa menjadi pilihan bagi kalian dengan kondisi:
- Indeks massa tubuh (BMI) 40 atau lebih tinggi alias disebut obesitas ekstrem.
- BMI di angka 35 hingga 39,9, disebut obesitas, dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau apnea tidur parah.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin memenuhi syarat untuk operasi penurunan berat badan tertentu jika BMI 30 sampai 34 dan tubuh memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius.
Hendaknya dipahami kalau operasi bariatrik bukan untuk semua orang dengan kelebihan berat badan, oleh sebab itu jika ingin melakukannya sebaiknya periksakan tubuh terlebih dahulu.
Kalian mungkin perlu menggenapi pedoman medis tertentu untuk memenuhi syarat operasi penurunan berat badan.
Calon pasien juga harus bersedia melakukan perubahan permanen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Di sisi lain, perlu diingat bahwa operasi bariatrik itu mahal, sehingga pastikan kamu menyiapkan dana yang cukup.
Risiko Operasi Bariatrik
Seperti halnya prosedur besar lainnya, operasi bariatrik memiliki potensi risiko kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Risiko yang terkait dengan prosedur pembedahan dapat meliputi pendarahan yang berlebihan, infeksi, masalah paru-paru atau pernapasan, hingga kebocoran dalam sistem pencernaan.
Kematian juga bisa jadi risiko operasi bariatrik, namun kondisi ini jarang terjadi.
Sedangkan untuk komplikasi jangka panjang bisa seperti sumbatan usus, batu empedu, malnutrisi, refluks asam, hingga hipoglikemia atau gula darah rendah.
Selain itu, mungkin saja pasien membutuhkan operasi kedua atau revisi bariatrik.
Itu dia berbagai hal mengenai operasi bariatrik, pastikan konsultasi mendalam terlebih dahulu sebelum melakukannya!
Setelah operasi bariatrik
Dilansir dari laman kompas.com, operasi bariatrik bertujuan untuk membatasi tubuh menerima makanan yang masuk.
Namun, berat badan pasien tidak bisa turun begitu saja.
Baca Juga: Makanan Perancis yang Viral di TikTok, Berikut Ini Resep Membuat Croissant Berlapis
Pasien harus tetap melakukan beberapa hal agar penurunan berat badan tetap optimal dan tidak naik lagi.
Berikut adalah yang harus pasien lakukan:
1. Mengubah diet
Dalam beberapa minggu pertama setelah operasi, pasien perlu mengonsumsi makanan yang lembut terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan diet seimbang.
2. Cukupi kebutuhan gizi harian
Pasien berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena porsi yang dimakan akan menurun drastis.
Oleh karena itu pasien mungkin membutuhkan asupan suplemen vitamin.
3. Olahraga teratur
Pasien juga harus olahraga teratur untuk membuat tubuh lebih kuat dan sehat.
4. Periksakan diri pasien secara berkala
Pemeriksaan secara berkala dilakukan untuk memastikan luka pasca operasi baik dan tidak ada komplikasi. GridPop.ID (*)
Source | : | Mayo Clinic,KOMPAS.com,Parapuan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar