GridPop.ID - Pahami sembilan tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan agar tidak kebablasan dan terjadi hal yang tak diharapkan.
Mengutip Tribun Kesehatan, satu dari tiga perempuan mengalami kkerasan dalam hubungan dengan pasangan selama hidupnya.
Kekerasan terhadap pasangan adalah salah satu dari sekian banyak masalah sosial.
Kondisi tersebut bisa dialami semua gender baik laki-laki maupun perempuan.
Berdasarkan data Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan 2023 terdapat 713 kasus kekerasan yang dilakukan oleh mantan pacar, 622 kasus kekerasan terhadap istri; dan 422 kasus kekerasan dalam pacaran.
Prevalensi terbesar terjadi pada generasi muda berusia 16 hingga 24 tahun .
Ada banyak bentuk kekerasan yang terjadi, mulai dari fisik, seksual, emosional, finansial, hingga pengedalian perilaku oleh pasangan.
Pada kenyataannya, salah satu faktor fenomena ini terus terjadi lantaran adanya mispersepsi dalam masyarakat terkait hubungan dengan pasangan yang sehat.
Kekerasan yang terjadi kerap dinormalisasi sebagai bentuk ekspresi cinta.
Berangkat dari hal tersebut, Yves Saint Laurent (YSL) Beauty Indonesia hari ini meluncurkan program Abuse is Not Love dengan bersama Yayasan Pulih di Indonesia.
Sebuah global program yang bertujuan untuk melawan kekerasan dalam hubungan dengan pasangan melalui kerjasama dengan mitra non-profit.
Baca Juga: Ayah Bejat di Kaltim Tega Lecehkan Anak Kandung, Aksinya Dilaporkan Mantan Istri
Program Abuse Is Not Love akan memberikan pelatihan dengan memperkenalkan sembilan tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan.
Berikut 9 tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan yang harus dipahami:
1. (Ignoring) Mengabaikan, keberadaan pasangannya saat sedang marah.
2. (Blackmailing) Mengancam, jika pasangan menolak melakukan sesuatu.
3. (Humiliation) Meremehkan, sehingga menjatuhkan harga diri kita.
4. (Manipulation) Memanipulasi, sehingga membuat kita melakukan atau mengatakan sesuatu.
5. (Jealousy) Mencemburui, atas segala hal yang kita lakukan.
6. (Control) Mengontrol, kemana kita harus pergi atau bagaimana penampilan kita.
7. (Intrusion) Menginstruksi, seperti melacak keberadaan kita tanpa persetujuan.
8. (Isolation) Mengisolasi, atau memisahkan kita dari teman dan keluarga.
9. (Intimidation) Mengintimidasi, seperti menanamkan rasa takut.
Bagi masyarakat yang ingin bergabung dalam pelatihan yang akan dibawakan oleh Yayasan Pulih dapat mendaftarkan diri di http://yslbeauty.co.id/abuseisnotlove.
Sedangkan untuk konseling dengan Yayasan Pulih di (+62 811-8436-633).
Pelatihan online melalui situs web juga dapat di akses di abuseisnotlove.com.
Cara Menghadapi Pasangan yang Melakukan Kekerasan Dalam Hubungan
Jika merasa dalam bahaya segera, cari tempat yang aman, seperti rumah keluarga atau teman terdekat.
Lebih lanjut, penting untuk berbagi pengalaman dengan seseorang yang dapat dipercaya, seperti keluarga, teman, atau tenaga profesional seperti konselor atau psikolog.
Kemudian, bersama orang terpercaya buatlah rencana keamanan yang terperinci untuk menghadapi situasi kekerasan dalam hubungan.
Setelah itu, jika merasa cukup kuat dan aman untuk melakukannya, pertimbangkan untuk melaporkan kekerasan tersebut kepada pihak berwenang, seperti kepolisian.
NB: Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt(AI)
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Kesehatan,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar