Tapi, ada juga penyebab keguguran yang tak terhindarkan.
Beberapa penyebab keguguran antara lain usia ibu saat melahirkan terlalu tua, infeksi TORCH (toxoplasma, rubella, CMV, Herpes), penyakit tiroid, dan diabetes mellitus.
Selain itu, risiko keguguran pada ibu hamil juga meningkat karena adanya kelainan kromosom pada embrio, kelainan bentuk rahim, kelainan pada serviks, dan kelainan faktor pembekuan darah.
"Penyebab keguguran tersebut juga dapat meningkatkan risiko keguguran berulang," jelas Bima, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).
Waktu paling tepat untuk hamil setelah keguguran
Ada beberapa versi rekomendasi waktu yang tepat untuk hamil lagi setelah keguguran.
Melansir Healthline, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyarankan ibu menunggu setidaknya enam bulan untuk hamil lagi.
Hal itu didasarkan studi agar jarak kehamilan kurang dari enam setelah bulan keguguran dapat meningkatkan risiko anemia pada ibu sampai kelahiran prematur pada bayi.
Namun, American College of Obstetrics and Gynaecology (ACOG) tidak sependapat dengan studi dan rekomendasi tersebut.
Menurut ACOG, jarak kehamilan setelah keguguran tak perlu menunggu sampai enam bulan. Lantas, kapan ibu bisa hamil lagi setelah keguguran?
"Minimal butuh waktu tiga bulan sampai ibu siap hamil lagi," jelas Dokter Bima.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar