Bima menjelaskan dalam rentang waktu tiga bulan, kondisi rahim diharapkan sudah pulih sempurna.
Pasalnya, kondisi rahim pascapembersihan dinding rahim dengan kuret atau kuretase, membutuhkan waktu pemulihan.
"Sebelum tiga bulan, penyembuhan rahim belum sempurna. Maka, ketika ada embrio baru melekat, ada risiko terjadi perdarahan. Memang bukan pasti keguguran kembali, hanya saja risikonya meningkat," papar Bima.
Lebih lanjut, Bima menjelaskan rentang waktu enam bulan yang direkomendasikan WHO sebagai jarak ideal bagi ibu untuk hamil lagi setelah keguguran.
Kendati ada waktu minimal dan ideal bagi ibu hamil lagi setelah keguguran, namun Bima menyarankan pasangan untuk memperhatikan kondisi fisik dan mental ibu hamil.
"Kalau ibu sampai jatuh dalam kondisi depresi, perlu adanya pendampingan psikolog serta dukungan keluarga. Tentunya, kehamilan perlu menunggu kondisi mental ibu kembali siap," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar