GridPop.ID - Jarang mencuci sarung bantal dan seprai ternyata memiliki dampak berbahaya.
Pada dasarnya kita disarankan mencuci sarung bantal dan seprai setiap minggu.
Dilansir dari Kompas.co, sebuah penelitian mengungkapkan setelah satu minggu tanpa mencuci, sarung bantal membawa rata-rata 3 juta unit pembentuk koloni (CFU) bakteri per inci persegi, yang lebih dari 17.000 kali lebih banyak daripada dudukan kloset.
Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul jika tidak mengganti sarung bantal secara rutin:
Kotoran dan bakteri
Selama tidur, tubuh kita mengeluarkan keringat, minyak, sel-sel kulit mati, dan bakteri.
Jika sarung bantal tidak diganti secara teratur, kotoran, bakteri, dan minyak akan menumpuk di permukaannya.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit, jerawat, infeksi, dan bahkan penyakit kulit.
Alergi dan asma
Baca Juga: BUKAN Tanda Menstruasi, Ternyata Ini Penyebab Vagina Berdarah Usai Berhubungan Intim
Sarung bantal yang tidak diganti dapat menjadi tempat berkembang biaknya tungau debu rumah.
Tungau debu rumah adalah penyebab umum alergi dan dapat memicu gejala asma, bersin, hidung berair, dan ruam kulit.
Infeksi jamur
Kelembaban yang terjebak di dalam sarung bantal yang kotor dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
Ini dapat menyebabkan infeksi jamur pada kulit kepala, wajah, atau leher.
Penyumbatan pori-pori
Sarung bantal yang kotor dapat menumpuk minyak dan sel-sel kulit mati, yang dapat menyumbat pori-pori kulit.
Hal ini dapat menyebabkan jerawat dan peradangan kulit.
Bau tidak sedap
Akumulasi keringat, minyak, dan bakteri pada sarung bantal yang tidak diganti secara teratur dapat menyebabkan bau yang tidak sedap.
Ini dapat mengganggu tidur dan menciptakan lingkungan yang tidak higienis.
GridPop.ID (*)
Artikel ini menggunakan ChatGpt (AI)
Source | : | Kompas.com,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar