GridPop.ID - Prabowo Subianto menjadi sorotan selepas perbincangannya dengan jurnalis senior, Najwa Shihab.
Najwa Shihab secara ekslusif mewawancarai Prabowo Subianto di YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).
Dalam perbincangan tersebut, Najwa Shihab berkali-kali tertawa lepas.
Kemudian ia bertanya mengenai comfort food Prabowo.
Cuplikan tayangan tersebut diunggah ulang oleh akun TikTok @tumgrd.
"Comfort food Pak Prabowo sweet ya pak?" tanya Najwa dikutip melalui TribunWow.com.
"Antara lain iya. Indomie itu comfort food juga," imbuh Prabowo sembari tertawa.
"Sama saja ternyata nih," saut Najwa.
Najwa Shihab lanjut menanyakan sebuah pertanyaan yang ramai dibahas netizen di sosmed.
"Pak Prabowo kalau makan bubur diaduk apa dipisah? Penting ini pak, harus diketahui publik," tanya Najwa.
"Ya diaduk dong," kata pria yang menjabat sebagai Ketum Partai Gerindra tersebut.
"Wah udah bener ini, dengerin tuh Pak Prabowo aja diaduk," kata Najwa tertawa diikuti gelak tawa Prabowo.
"Diaduk (ya) gimana kok dipisah," ucap Prabowo heran.
Jawaban Prabowo rupanya sukses mencuri perhatian publik dan menuai respon positif.
"otw 2024 pilih bapak #teambuburdiaduk," ujar @weer.
"alasan yg cukup utk memilih, indomie dan bubur diaduk." tulis @bayamkeu.
"otw coblos pak prabowo soalnya makan buburnya di aduk," tulis @alan.
Perdebatan mengenai bubur diaduk dan tidak diaduk
Melansir KompasTV supaya sedikit lebih paham, mari kita simak penjelasannya menurut sains penting mengenali sejarah bubur di dunia.
Menurut berbagai sumber, bubur adalah makanan yang pertama kali berhasil dibuat manusia. Dulu, orang purba membuat bubur dari campuran susu, air, dan gandum.
Masyarakat yang paling banyak mengonsumsinya adalah negara barat. Seperti Eropa dan Amerika karena tumbuhan gandum banyak ditemukan di sana.
Lalu, bagaimana dengan di Asia? Melewati proses adaptasi, bubur dari susu dan gandum, dibuat dari nasi yang lembek.
Baca Juga: Dampingi Jokowi Kunker, Prabowo Panen Pujian Usai Lakukan Hal Ini Saat Izin Masuk ke Mobil Presiden
Melansir BBC NEWS, masyarakat Tiongkok yang pertama kali mengonsumsi bubur sejak tahun 2500 SM, di Tiongkok bubur lebih ke arah diminum daripada dimakan.
Karena berfungsi sebagai obat untuk orang sakit. Agar lebih mudah dikonsumsi makanan tersebut dibuat cair seperti sup. Isinya juga dibuat kecil-kecil seperti daun bawang dan daging.
Melihat fungsi dasarnya, bubur diaduk lebih baik. Karena semua isinya lebih mudah dicerna lambung. Maka lebih mudah dicerna anak-anak dan orang sakit.
Dari segi rasa juga lebih merata. Sedangkan bubur yang tidak diaduk unggul dalam segi estetika.
Saat makan manusia menggunakan seluruh indranya, termasuk mata. Maka bubur yang tidak diaduk nampak lebih menggiurkan. Suiran ayam, potongan cakwe, taburan bawang goreng lebih menggugah selera makan.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Nonton Langsung Konser Dewa 19 di JIS, Prabowo Disapa Ahmad Dhani Paling Terakhir: Terlalu Politis
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar