GridPop.ID - Orgasme kerap menjadi tolok ukur kepuasan saat melakukan hubungan intim.
Ya, banyak yang bilang pria atau wanita puas saat bercinta jika bisa mencapai orgasme.
Mengutip Kompas.com, selain kepuasan ternyata ada efek samping orgasme yang dirasakan wanita.
Wanita yang mengalami orgasme ternyata juga didera rasa sakit kepala.
Meski demikian, kemungkinannya kecil, sekitar 1:100 orang wanita mengatakan mengalami sakit kepala atau disebut chepalgia orgasm.
Pakar seks Chantelle Otten mengatakan, fakta ini mematahkan pengetahuan selama ini yang menyebut bahwa orgasme menghilangkan rasa sakit.
"Gairah seksual yang meningkat membawa sensasi yang berbeda di otak dan tubuh, efeknya bisa sangat menyusahkan bagi penderitanya," kata Chantelle.
Efek Buruk Orgasme
Kendati demikian, sakit kepala bukan satu-satunya efek samping buruk saat orgasme.
Penelitian terbaru mencatat beberapa efek samping lain seperti tangisan yang tidak terkendali, sakit di wajah, rasa panik, kejang, dan bersin.
Salah satu studi bahkan mengatakan ada wanita yang merasakan sensasi di kaki kirinya saat orgasme.
Baca Juga: Pasutri Wajib Paham, Inilah 4 Fase Siklus Respon Seksual saat Hubungan Intim, Tahap 3 Paling Mantap!
Dokter menyimpulkan kondisi tersebut karen ada saraf yang rusak.
Hal aneh lain yaitu wanita yang khawatir pasangannya tidak berhenti tertawa usai dia orgasme.
Jika dibanding efek samping lain, sakit kepala adalah efek paling luar biasa.
Setidaknya ada dua bentuk sakit kepala yang akan diderita.
Pertama adalah tekanan di bagian kepala yang berakibat rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual.
"Bentuk kedua adalah rasa sakit yang menusuk sebelum atau saat orgasme," ujar Chantelle.
Rasa sakit ini dipercaya dipicu oleh kepala yang tegang serta kontraksi antara otot rahang dan leher sehingga penderita akan merasa sakit di bagian-bagian tersebut.
Tapi, hingga kini belum diketahui penyebab dari kondisi tersebut.
"Sulit untuk mengetahui berapa banyak perempuan yang mengalami reaksi fisik atau psikologis yang tak biasa dari orgasme karena hal tersebut sangat langka dan hanya sedikit penelitian tentang hal itu," ujar Chantelle.
Maka dari itu, jika ada seseorang yang mengalami kondisi seperti rasa panik tiba-tiba dan kejang setelah orgasme, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf.
Rasa sakit yang mengganggu ini tentu bisa menurunkan keinginan melakukan hubungan seks.
Baca Juga: Pantas Rasanya Campur Aduk, Hubungan Intim Ternyata Berikan 4 Fase Siklus Respons Seksual Ini
Penyebab Wanita Sulit Orgasme
Mengutip Tribun Jateng, Dokter Boyke Dian Nugraha mengungkap tiga penyebab wanita sulit orgasme.
1. Faktor Biologis
Dokter Boyke menerangkan bahwa faktor ini dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan darah.
Jika nantinya ditemukan ada hormon yang kurang, maka dokter bisa memberikan obat untuk menambah hormon.
2. Faktor Biologis
"Kemudian (faktor) psikologinya, kurangnya rasa cinta kepada suami, misalnya," jelas Dokter Boyke.
"Karena suami suka berkata kasar atau kadang-kadang pelit,
itu juga bisa mempengaruhi rasa cinta dan sensitivitas untuk mendapatkan orgasme," imbuh dia.
3. Faktor Sosiologis
"Lingkungan, artinya environmentnya itu seperti apa, apakah rumahnya tidak nyaman?
Baca Juga: Pasutri Merapat! Ini 4 Fase Respon Seksual yang Terjadi saat Bercinta, dari Hasrat hingga Klimaks
Misalnya Anda tinggal dengan mertua, kemudian juga daerah di sekitarnya juga risih,
atau anak masih tidur dengan ibu bapaknya. Itu juga secara envoronment-nya tidak menyenangkan," kata Dokter Boyke.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar