Spora ini sangat tahan dalam berbagai cuaca. Spora yang dihasilkan oleh bakteri antraks tersebut bersifat non aktif dan dapat hidup di tanah atau air.
Bahkan, spora tersebut bisa hidup hingga 50 tahun di tanah. Di tanah yang kering, spora antraks bisa bertahan hingga 60 tahun.
Pada hewan yang sudah mati, spora antraks bahkan bisa hidup hingga dua abad atau 200 tahun.
Spora tersebut akan aktif saat memasuki tubuh lalu menyebar dan menghasilkan racun yang memicu penyakit.
Sumber penularan antraks
Antraks menyebar ketika hewan merumput atau berada di area yang telah terkontaminasi spora antraks.
Spora tersebut masuk ke mulut, hidung, atau luka terbuka pada kulit.
Setelah tertelan atau terhirup, organisme menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.
Hewan yang mati akibat antraks harus dibakar dan tidak boleh dikubur begitu saja.
Baca Juga: Syahnaz Getol Bahas Kesetiaan dalam Hubungan, Reaksi Jeje Govinda Jadi Sorotan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar