"Empat orang yang melompat keluar dari kapal, leher mereka patah dan Anda tahu, ini seperti meninggal secara instan," ucap Dennis.
"Saya pikir orang-orang itu, jika sedang difilmkan di depan kamera, mereka lebih cenderung melakukan sesuatu yang bodoh karena ingin pamer ke teman-temannya di media sosial," imbuhnya, dikutip dari ABC 7.
Dikutip dari People, TikTok diketahui belum menghapus video tersebut.
Namun, perusahaan mengeluarkan peringatan pada pengguna.
"Berpartisipasi dalam aktivitas ini dapat mengakibatkan Anda atau orang lain terluka," kata Direktur Eksekutif dari Sea Tow Foundation, Gail Kulp, kepada NBC News.
"Anda bisa berakhir dengan patah tulang, leher patah, atau Anda bisa menabrak baling-baling perahu Anda sendiri atau perahu lain bisa menabrak Anda dan itu akan menyebabkan banyak kerusakan jika bukan kematian," jelasnya.
"Menabrak air dari perahu yang bergerak seperti menabrak beton," kata Kulp.
Dia menunjukkan, perahu yang melaju kencang akan menciptakan gelombang.
Hal ini berarti terlalu cepat bagi seseorang untuk melompat dengan aman ke air.
Ini bukan pertama kalinya tantangan TikTok mengakibatkan korban jiwa atau luka.
Sebenarnya Boat Challenge sudah beredar di media sosial sejak 2020 lalu.
Pada April 2023, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di Ohio meninggal setelah mencoba "Benadryl Challenge", di mana seseorang meminum obat alergi dalam jumlah besar untuk menjadi tinggi.
Meskipun TikTok telah memberi peringatan pada video "Boat Challenge", platform media sosial mengatakan kepada NBC News bahwa "tidak akurat untuk menggambarkan atau melaporkan ini sebagai tantangan TikTok." GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar