GridPop.ID - Cara mengatasi sperma sedikit saat melakukan hubungan intim, para suami harus mengetahuinya sekarang juga.
Terdapat sejumlah penyebab sperma sedikit.
Melansir Kompas Health, penyebab tersebut antara lain faktor usia, konsumsi alkohol, faktor psikologis, kerusakan saraf, gangguan prostat, dan pengaruh obat-obatan tertentu.
Lantas bagaimana cara mengatasi sperma sedikit?
Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan kaum pria.
- Senam Kegel
Dalam sejumlah kasus, dokter mungkin akan menyarankan melakukan senam kegel atau latihan panggul lainnya.
Latihan panggul memiliki manfaat dalam memperkuat otot-otot yang mengontrol ejakulasi, terutama pada pria berusia lanjut.
Senam kegel mencakup pengencangan dan pelepasan otot-otot dasar panggul atau otot yang dapat dirasakan ketika seorang pria tiba-tiba menghentikan aliran urinnya.
Dalam melakukan senam kegel ini, pria bisa mengencangkan otot-otot tersebut selama 5 detik kemudian melepaskan kontraksi tersebut secara perlahan.
Lakukan sebanyak 10-20 kali dalam satu set latihan demi mendapat manfaat maksimal dalam mengatasi sperma sedikit.
Baca Juga: Sperma Tumpah dari Vagina Bikin Sulit Hamil? Begini Penjelasan Dokter
- Obat-obatan
Dokter mungkin akan memberikan resep obat untuk meningkatkan fungsi seksual pria, yaitu Amantadine, Bethanechol, Bupropion, Buspirone, Cyproheptadine, terapi atau suplemen hormon testosteron.
- Psikoterapi
Jika diperlukan, dokter dapat membuat rujukan untuk menemui psikiater yang memiliki spesialisasi dalam bidang pengobatan seksual.
Sperma sedikit merupakan kondisi akibat ejakulasi lemah yang dapat dialami pria.
Dalam beberapa kasus, volume sperma yang sedikit dapat mengurangi kesuburan atau mungkin mengindikasikan penyakit tertentu.
Kunjungi dokter apabila Anda ingin mengetahui penyebab dan perawatan tepat agar sperma bisa keluar banyak.
Ciri-ciri Sperma Sehat
Seorang pria sehat biasanya memiliki lebih dari 15 juta hingga 200 juta sperma per mililiter ejakulasi.
Jumlah sperma yang cukup meningkatkan peluang pembuahan sel telur.
Sekitar 40% hingga 60% dari sperma yang dihasilkan harus memiliki bentuk dan struktur normal.
Sperma dengan bentuk abnormal dapat mengalami kesulitan dalam bergerak dan mencapai sel telur.
Sperma yang sehat memiliki kemampuan bergerak dengan cepat dan lurus (gerakan linier).
Ini disebut motilitas. Minimal 40% hingga 60% dari sperma harus memiliki motilitas yang baik setelah sekitar satu jam ejakulasi.
Volume ejakulasi yang sehat berkisar antara 1,5 hingga 5 mililiter per ejakulasi.
Jumlah sperma yang cukup dalam volume yang wajar membantu memaksimalkan peluang pembuahan.
NB: Sebagian artikel ini dibuat menggunakan Chatgpt(AI)
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas Health,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar