Hal senada disampaikan oleh terapis seks, Jessa Zimmerman, MA, CST menerangkan tidak ada frekuensi ideal dalam hubungan seks.
Artinya, bercina bukan tentang kuantitas melainkan kualitas.
Hubungan seks bukan hanya tentang berusaha melakukannya beberapa kali per bulan.
"Sebaliknya, itu semua didasarkan pada apa yang diinginkan oleh pasangan dan bagaimana mereka berkolaborasi untuk menciptakan kehidupan seks yang berhasil untuk keduanya," terangnya.
"Jadi, jika kedua orang bahagia saat melakukan seks, itu sudah cukup," sambung dia.
Dan itu tidak selalu menjadi masalah jika pasangan mulai melakukan hubungan seks lebih sedikit daripada yang mereka lakukan di masa lalu selama mereka berdua puas dengan hal tersebut.
"Jika orang tidak ingin melakukan lebih banyak seks daripada yang mereka lakukan, itu juga harus 'dirayakan'," demikian penuturan terapis seks dan hubungan, Shadeen Francis, LMFT.
Menurut Zimmerman, jika setidaknya satu orang tidak senang dengan keadaan kehidupan seks mereka, maka pasangan perlu membicarakannya untuk memperbaiki kualitas seks.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Bikin Hubungan Intim Bareng Pasangan Makin Seru, Amankah Bercinta di Kamar Mandi?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar