GridPop.ID - Bagi pasangan suami istri, hubungan intim merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas hubungan.
Untuk menjaga kualitas hubungan intim tidak dengan melakukannya setiap hari.
Untuk lebih memahaminya, ketahui faktor yang memengaruhi frekuensi hubungan intim yang dilakukan serta manfaat melakukan hubungan seksual untuk kesehatan berikut ini.
Melansir Kompas.com diungkapkan kenyataannya tidak ada angka pasti yang direkomendasikan bagi pasangan untuk melakukan hubungan intim dalam seminggu.
Namun, menurut penelitian yang dimuat dalam Jurnal Archives of Sexual Behavior pada tahun 2017, ditemukan bahwa rata-rata orang dewasa melakukan hubungan intim 54 kali dalam setahun atau sekitar sekali dalam seminggu.
Penelitian yang melibatkan 26.000 orang dari tahun 1989 hingga 2014 ini juga menemukan bahwa pasangan yang menikah juga melakukan hubungan seksual setidaknya 51 kali dalam setahun.
Namun, frekuensi hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang berusia 20-an tahun akan menurun seiring bertambahnya usia, atau dari sekitar 80 kali setahun menjadi sekitar 60 kali setahun.
Meskipun begitu, melakukan hubungan seksual seminggu sekali belum tentu tepat untuk semua pasangan.
Beberapa pasangan bisa tetap merasa bahagia dan mencintai pasangannya meskipun tidak melakukan hubungan seksual sama sekali selama berbulan-bulan.
Kamu dan pasangan perlu berdiskusi untuk menentukan seberapa sering hubungan seksual perlu dilakukan.
Namun, tidak ada jumlah yang ideal karena perlu disesuaikan dengan kebutuhan diri sendiri dan pasangan.
Hal senada disampaikan oleh terapis seks, Jessa Zimmerman, MA, CST menerangkan tidak ada frekuensi ideal dalam hubungan seks.
Artinya, bercina bukan tentang kuantitas melainkan kualitas.
Hubungan seks bukan hanya tentang berusaha melakukannya beberapa kali per bulan.
"Sebaliknya, itu semua didasarkan pada apa yang diinginkan oleh pasangan dan bagaimana mereka berkolaborasi untuk menciptakan kehidupan seks yang berhasil untuk keduanya," terangnya.
"Jadi, jika kedua orang bahagia saat melakukan seks, itu sudah cukup," sambung dia.
Dan itu tidak selalu menjadi masalah jika pasangan mulai melakukan hubungan seks lebih sedikit daripada yang mereka lakukan di masa lalu selama mereka berdua puas dengan hal tersebut.
"Jika orang tidak ingin melakukan lebih banyak seks daripada yang mereka lakukan, itu juga harus 'dirayakan'," demikian penuturan terapis seks dan hubungan, Shadeen Francis, LMFT.
Menurut Zimmerman, jika setidaknya satu orang tidak senang dengan keadaan kehidupan seks mereka, maka pasangan perlu membicarakannya untuk memperbaiki kualitas seks.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Bikin Hubungan Intim Bareng Pasangan Makin Seru, Amankah Bercinta di Kamar Mandi?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar