Selanjutnya, saat usia anda dan pasangan di atas 40 tahun, maka disarankan untuk melakukan aktivitas seksual ini sebanyak 2 kali dalam sepekan.
"Kalau masih muda umur 20 hingga 30 tahun silakan, setiap hari boleh, seminggu 4 kali boleh. Tapi umur 30 hingga 40 tahun kurangi, seminggu bisa 3 kali aja. Lalu umur 40 hingga 50 tahun bisa 2 kali seminggu," tutur dr. Boyke.
dr. Boyke menekankan bahwa vitalitas bukan hanya berkaitan dengan seks saja, namun juga terkait dengan seseorang yang menghadapi masalah dengan 'motivasi dan passion'.
Meskipun dalam kehidupan seks, vitalitas diartikan sebagai keperkasaan, khususnya bagi kaum laki-laki.
"Vitalitas itu berasal dari sehat fisik, tapi banyak sekali orang-orang tidak mengerti bahwa sehat secara keseluruhan itu adalah harus berupa segitiga, berupa sehat jiwa dan sehat sosial," tegas dr. Boyke.
Menariknya, ia menyebut gangguan terhadap vitalitas pada laki-laki turut disebabkan pula oleh kondisi fisik dan psikologisnya.
"Gangguan vitalitas pria juga ada yang berkaitan dengan psikogenik. Psikogenik berkaitan dengan psikis. Sementara gangguan fisiknya juga bisa, yang disebut organogenik," kata dr. Boyke.
Namun mirisnya, banyak pasangan suami istri yang minim pengetahuan mengenai hal ini.
"Dia tidak tahu bahwa sedang mengalami penyakit gangguan vitalitas, karena dia tidak mendapatkan pendidikan seks misalnya. Atau ada yang tidak bisa memberikan foreplay kepada pasangannya sehingga pasangannya merasa kesakitan," jelas dr. Boyke.
Lalu bagaimana dengan kondisi seorang laki-laki yang merasakan 'tegang di awal' namun saat penetrasi justru kembali 'melemah atau loyo' ?
dr. Boyke pun menyebut kondisi tersebut sebagai disfungsi atau ereksi.
Baca Juga: Hubungan Intim Dijamin Makin Hot, Iringi Kegiatan Bercinta dengan Lagu-lagu Ini
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar