Seorang ibu hamil yang dinyatakan positif HIV/AIDS dapat menularkan virus pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Cara penularan HIV dari ibu ke bayi selama kehamilan terjadi melalui darah.
Perlu diketahui bahwa janin dalam kandungan mendapatkan asupan makanan dari darah melalui tali plasenta.
Tali tersebut yang menjadi media penularan HIV dari ibu ke janin selama kehamilan.
Itulah sebabnya ibu hamil yang terdeteksi positif HIV wajib minum obat antiretroviral (ARV) selama kehamilan.
Cara ini bisa dibilang cukup efektif untuk menekan jumlah virus dalam darah, sehingga mengurangi risiko penularan.
Lantas, apakah bayi yang dikandung oleh ibu yang mengidap HIV pasti akan tertular? Jawabannya, tidak.
Risiko penularan HIV dari ibu hamil ke janin yang dikandung kemungkinannya sekitar 2-10 persen. Jadi, kemungkinan untuk bayi lahir sehat tanpa tertular HIV saat dalam kandungan tetap ada.
Namun, ibu hamil yang mengidap HIV perlu melakukan tes darah secara rutin, untuk mendeteksi segala kemungkinan sedini mungkin.
Dengan begitu, dokter dapat membantu menentukan apa yang harus dilakukan untuk menekan risiko penularan HIV pada janin.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Napas Dalam-dalam, Suara Bidan Bergetar Saat Bacakan Hasil Laboratorium Ibu Hamil, 'Positif HIV'"
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar