Setelah menenangkan bocah itu, polisi menghubungi ayahnya untuk menjemputnya.
Meskipun bocah itu enggan pulang, mereka berhasil meyakinkannya bahwa itu adalah pilihan yang tepat, jauh lebih baik daripada pergi ke panti asuhan, itu sudah pasti.
Dampak sering memarahi anak
Memarahi atau membentak kerap dilakukan agar anak lebih fokus atau disiplin dalam belajar. Namun, cara ini tidak disarankan karena dapat menimbulkan dampak negatif pada anak.
Melansir laman Aku Pintar via Kompas.com, berikut sejumlah akibat bila sering membentak anak:
1. Mengubah cara otak anak berkembang
Amir Zuhdi, dokter ahli ilmu otak dari Neuroscience Indonesia, menjelaskan bahwa ketika anak dibentak, anak akan merasa ketakutan.
Rasa takut membuat produksi hormon kortisol di otak meningkat. Semakin sering anak dibentak hingga membuatnya takut, semakin tinggi pula potensi kerusakan pada neuron.
Neuron ini berisi “file-file” penting dalam hidup anak.
2. Anak berpotensi alami stres
Kalimat-kalimat pedas dan keras yang orangtua lontarkan dapat dikategorikan sebagai kekerasan verbal.
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar