GridPop.ID - Perasaan tertekan bisa membuat seseorang menjadi lelah dan depresi.
Apalagi dialami oleh anak-anak yang notabene masih dalam tahap perkembangan.
Berikut kisah bocah laki-laki berusia 10 tahun yang memilih kabur dari rumah.
Melansir TribunStyle.com, bocah itu kabur dari rumah lantaran tak tahan dengan sikap ibunya.
Peristiwa ini terjadi di Yubei, China.
Ibunya marah-marah setiap hari karena ia tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Ia pun kabur ke kantor polisi.
Disana ia meminta agar pihak polisi mengantarnya tinggal di panti asuhan.
“Ibu saya memarahi saya setiap hari karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan meninggalkan rumah.
Dia hanya mengomeli saya untuk belajar setiap hari. Saya lebih suka pergi ke panti asuhan," keluh anak berusia 10 tahun itu.
Baca Juga: Kumpulan Quotes Self Healing Penuh Makna, Bantu Move On dari Masa Lalu yang Pahit
Video CCTV di kantor polisi tersebut memperlihatkan rekaman seorang polisi mencoba berbicara dengan bocah tersebut.
Setelah menenangkan bocah itu, polisi menghubungi ayahnya untuk menjemputnya.
Meskipun bocah itu enggan pulang, mereka berhasil meyakinkannya bahwa itu adalah pilihan yang tepat, jauh lebih baik daripada pergi ke panti asuhan, itu sudah pasti.
Dampak sering memarahi anak
Memarahi atau membentak kerap dilakukan agar anak lebih fokus atau disiplin dalam belajar. Namun, cara ini tidak disarankan karena dapat menimbulkan dampak negatif pada anak.
Melansir laman Aku Pintar via Kompas.com, berikut sejumlah akibat bila sering membentak anak:
1. Mengubah cara otak anak berkembang
Amir Zuhdi, dokter ahli ilmu otak dari Neuroscience Indonesia, menjelaskan bahwa ketika anak dibentak, anak akan merasa ketakutan.
Rasa takut membuat produksi hormon kortisol di otak meningkat. Semakin sering anak dibentak hingga membuatnya takut, semakin tinggi pula potensi kerusakan pada neuron.
Neuron ini berisi “file-file” penting dalam hidup anak.
2. Anak berpotensi alami stres
Kalimat-kalimat pedas dan keras yang orangtua lontarkan dapat dikategorikan sebagai kekerasan verbal.
Dampak anak sering dimarahi adalah mudah merasa takut, merasa tidak berharga, sedih, kecewa, tidak percaya diri, sulit menentukan keputusan, dan terluka hatinya.
Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi kesehatan mental anak. Jika dilakukan secara terus menerus, bukan tidak mungkin anak akan mengalami stres bahkan depresi.
3. Mempengaruhi hubungan orangtua dan anak
Anak yang sering dimarahi atau dibentak, akan merasa takut pada orangtua, bukan menghormati.
Hubungan yang tidak harmonis seperti ini dapat menurunkan motivasi belajar anak sehingga tujuan pembelajaran akan sangat sulit untuk dicapai secara optimal.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar