GridPop.ID - Tradisi pacu jalur saat ini sedang viral di TikTok, apa sih sebenarnya? Bagaimana sejarahnya?
Media sosial terutama TikTok belakangan ramai dengan parodi pacu jalur.
Ya, suara latar lagu "Biser King Dom Dom Yes Yes" yang dipopulerkan penyanyi asal Turki, Buser King terngiang-ngiang di kepala.
Mengutip Kompas.com, salah satu akun TikTok yang mengunggah parodi pacu jalur yakni @ketupatclass_official.
Mereka nampak melakukan parodi di dalam kelas.
Sejumlah siswa yang masih mengenakan seragam tersebut memeragakan gerakan mendayung perahu.
Sedangkan salah satu siswa berdiri di atas bangku sambil menirukan tarian anak yang berjoget di ujung depan perahu ketika pacu jalur.
"Pacu jalur with the boys," tulis pengunggah.
Apakah Pacu Jalur?
Melansir laman Kemendikbud via Tribun Jateng, pacu jalur merupakan sejenis lomba dayung tradisional yang berasal dari Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Adapun perahu yang digunakan terbuat dari kayu gelondongan, masyarakat setempat menyebutnya sebagai jalur.
Baca Juga: Bikin Mual! Kamar Kos Dipenuhi Sampah yang Tak Dibuang Setahun, Warganet Prihatin Gadis Penghuni Kos
Pacu jalur telah masuk ke dalam kalender pariwisata yang diadakan oleh masyarakat Kuansing dan dijadikan pesta rakyat.
Pembukaan acara tersebut digelar meriah dengan turunnya masyarakat ke tribun dan tepian Narosa, Teluk Kuantan yang merupakan kawasan arena pacu jalur.
Tradisi Masyarakat Kuansing
Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, tradisi pacu jalur adalah puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan keringat yang dikeluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun.
Saat tradisi ini digelar, masyarakat akan berbondong-bondong menyaksikannya.
Bahkan, beredar cerita bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi pacu jalur.
Sejarah Pacu Jalur
Pacu jalur dulu adalah alat transportasi utama warga di Rantau Kuantan pada awal abad ke-17.
Alat transportasi tersebut digunakan karena kala itu kendaraan darat belum berkembang.
Pacu jalur berasal dari dua kata, yakni pacu dan jalur.
Sedangkan jalur merupakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan dan pacu adalah perlombaan memacu atau mendayung.
Jika dua kata tersbeut digabungkan, pacu jalur artinya adalah perlombaan dayung menggunakan jalur.
Perlombaan pacu jalur sudah dikenal warga Rantau Kuantan sekitar tahun 1990.
Dalam perkembangannya, pacu jalur diadakan di kampung-kampung di sepanjang Batang Kuantan.
Warga setempat menggelar pacu jalur untuk memeringati dan merayakan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad, Hari Raya Idul Fitri, maupun Tahun Baru Islam.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar