Setelah memulai karier politik di usia muda, dia berpartisipasi dalam pemberontakan yang mengharuskannya masuk bui.
Setelah dibebaskan, dalam kekecawaan dia menempa diri menjadi seorang sarjana.
Dia menulis beberapa karya termasuk otobiografi dan buku “The Muqaddimah” yang membuatnya sangat dikenal. Buku tersebut tidak pernah kehilangan relevansinya dan para sejarawan selama berabad-abad telah mengakui pentingnya karya-karyanya.
Mengingat kontribusinya yang tak ternilai di bidang historiografi dan ekonomi, ia dianggap sebagai salah satu filsuf Muslim terbesar dunia.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Auto Bikin Hati Adem, Inilah 25 Quotes Park Jimin BTS yang Penuh Makna dan Bisa Beri Motivasi Hidup
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar