Alasan kedua, penelitian menggunakan pemindaian tomografi emisi positron (PET) menunjukkan bahwa agar seseorang mencapai orgasme, ia harus melepaskan semua 'ketakutan dan kecemasan'.
Jadi, mencapai orgasme membuat kita lebih rileks dan santai sehingga mungkin menjelaskan kecenderungan untuk tidur sebentar. Kemudian, ada biokimia dari orgasme itu sendiri.
Penelitian menunjukkan, selama ejakulasi, pria melepaskan campuran bahan kimia otak, termasuk norepinefrin, serotonin, oksitosin, vasopresin, oksida nitrat (NO), dan hormon prolaktin.
Pelepasan prolaktin terkait dengan perasaan kepuasan seksual, yang sekaligus memediasi "waktu pemulihan" bagi pria, yakni jeda sebelum bisa berhubungan lagi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pria yang kekurangan prolaktin memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat.
Tingkat prolaktin secara alami lebih tinggi selama tidur.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Gak Cuma Bikin Nyaman, Ternyata Ada 7 Manfaat Cuddle Setelah Lakukan Hubungan Intim
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar