Kemudian klitoris akan mengecil dan ukuran Miss V akan kembali normal setelah orgasme.
Sebagian wanita mungkin tetap merasa klitorisnya bengkak dan berdenyut setelah berhubungan seksual. Namun, dapat segera kembali ke bentuk normal.
- Tumor Ovarium
Tumor ovarium tertentu seperti tumor sel steroid dapat menaikkan kadar androgen pada wanita.
Peningkatan androgan menyebabkan tonjolan kecil di tengah bibir vagina atau klitoris menjadi bengkak.
Jika kondisi klitoris tidak kembali ke ukuran semula dalam waktu sehari, maka segera periksakan ke dokter.
- Gangguan Hormon
Ukuran klitoris dapat lebih besar dari biasanya apabila seseorang mengalami kelebihan hormon androgen, seperti testosteron.
Kelebihan hormon androgen bisa terjadi pada pengidap sindrom polikistik ovarium (PCOS).
- Radang Vagina
Vaginistis atau peradangan pada vagina dapat menyebabkan klitoris membengkak, serta gejala lain, seperti keputihan, gatal, dan nyeri.
Baca Juga: 8 Tips Hubungan Intim yang Bikin Istri Betah di Ranjang, Yuk Pak Suami Merapat!
Radang vagina bisa disebabkan karena reaksi alergi terhadap bahan kimia pada deterjen untuk mencuci pakaian dalam, sabun, kondom, atau produk lainnya.
Kondisi ini juga bisa dipicu oleh keseimbangan normal bakteri vagina, infeksi jamur, eksim, hingga penurunan kadar estrogen setelah menopause.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar