GridPop.ID - TikTok menjadi salah satu aplikasi media sosial yang banyak digunakan di Indonesia.
Melansir dari laman kompas.com, Indonesia berada pada urutan kedua negara dengan pengguna aktif TikTok terbesar di dunia dengan jumlah 99 juta.
Hal tersebut terungkap dari data daftar pengguna aktif TikTok terbanyak di dunia, dilansir dari Worldpopulationreview.
Sementara pada urutan pertama, negara pengguna aktif TikTok terbanyak di dunia adalah Amerika Serikat (AS).
Sejak kemunculan TikTok, konten video pendek memang semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Tak heran jika kemudian banyak bermunculan istilah-istilah gaul anak muda di FYP TikTok dan kemudian menjadi viral.
Salah satunya adalah istilah social battery yang tengah viral di TikTok.
Lalu apakah artinya?
Melansir dari laman tribuntrends.com, Social Battery merupakan bahasa Inggris yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti baterai sosial.
Bukan berarti sebuah baterai yang melakukan kegiatan-kegiatan sosial, baterai disini diartikan sebagai energi yang digunakan atau bentuk dari usaha kita yang sedikit bermakna paksaan.
Social battery ini diartikan sebagai energi seseorang dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berbau sosial atau seseorang menggunakan energi dirinya untuk melakukan banyak interaksi dengan manusia lainnya.
Layaknya seperti baterai ponsel, social battery memiliki arti yang sama dengan hal tersebut.
Dimana ada seseorang yang tidak terlalu menyukai keramaian atau lebih suka berada dalam satu tempat sendirian, social battery yang mereka punya akan lebih cepat habis.
Begitupun dengan seseorang yang terbiasa akan berinteraksi itu biasanya tidak terlalu masalah dengan social battery ini karena mereka suka akan kegiatan yang menyangkut orang banyak.
Jadi, bisa diklasifikasikan orang yang cenderung ekstrovert tidak mudah lelah ketika bersosialisasi dengan banyak orang dan social battery mereka terbilang cukup kuat, tahan lama dalam menghabiskannya.
Sedangkan, orang yang cenderung introvert akan sering bermasalah pada social battery yang dimilikinya, energinya akan mudah terkuras yang membuat ia merasa pusing dan ingin istirahat lebih lama dalam memulihkan social battery nya itu.
Orang introvert maupun ekstrovert apabila telah habis social battery nya, mereka akan memulihkan baterai itu dengan cara beristirahat dan melakukan hal apapun sendirian.
Hal yang mungkin dilakukan dalam memulihkan baterai sosial itu seperti tidur, melakukan kegiatan yang menjadi hobinya, bersantai memutar musik kesukaannya ataupun bisa juga bersantai dengan teman terdekat atau keluarga yang lebih memahami mereka.
Akan tetapi perbedaannya ialah orang ekstrovert cenderung membutuhkan waktu singkat dalam memulihkan energi ketimbang orang introvert.
Dan biasanya mereka yang merasakan baterai sosialnya habis akan cenderung menjadi pendiam, tidak ingin berbicara dengan siapapun dan hanya berpikir untuk pulang kerumah. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar