5. Laporkan kepada Otoritas
- Jika kamu merasa aman untuk melakukannya, laporkan kekerasan tersebut kepada polisi.
Dokumentasikan semua insiden kekerasan, termasuk tanggal, waktu, dan deskripsi kejadian.
6. Ambil Langkah Hukum
- Pertimbangkan untuk mendapatkan perintah perlindungan atau pelarangan untuk melindungi diri kamu dari pelaku kekerasan.
7. Bantu Anak-anak Kamu
- Jika ada anak-anak yang terlibat, cari bantuan dari pekerja sosial anak atau konselor untuk membantu mereka mengatasi dampak psikologis dari kekerasan dalam rumah tangga.
8. Jaringan Dukungan
- Temukan dukungan dari keluarga, teman-teman, atau kelompok dukungan untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga.
Kamu tidak perlu menghadapinya sendirian.
9. Pertimbangkan Pusat Krisis atau Organisasi Layanan
- Banyak negara memiliki pusat krisis atau organisasi layanan yang didedikasikan untuk membantu korban kekerasan dalam rumah tangga.
Mereka dapat memberikan tempat yang aman, nasihat, dan sumber daya lainnya.
10. Pikirkan tentang Pilihan Jangka Panjang
- Pertimbangkan opsi untuk meninggalkan hubungan yang beracun ini jika kamu merasa itu adalah langkah terbaik untuk keselamatan Anda.
Bicarakan dengan seorang profesional yang kompeten tentang langkah-langkah ini.
Selalu ingat, kekerasan dalam rumah tangga adalah pelanggaran hukum dan tidak dapat diterima.
Tidak ada alasan untuk kamu atau siapa pun untuk mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Mencari bantuan adalah langkah pertama yang penting untuk mengubah situasi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "Viral di Media Sosial Suami Tampar Istri Gara-gara Beli Skincare"
(*)
Source | : | Tribun-timur.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar