Pada kemoterapi keempat, tak ada lagi rambut yang tersisa. Setelah itu, dia menjalani radioterapi puluhan kali dan selesai pada 31 Maret 2023.
Setelah dinyatakan bersih dari sel kanker, Yosep masih perlu mengonsumsi obat untuk efek samping radioterapi saja.
Selain itu, dia juga menjaga pola makan agar sel ganas itu tidak tumbuh lagi di tubuhnya.
Apa itu kanker nasofaring?
Mengutip Kompas.com, kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang bagian di belakang hidung dan merupakan bagian atas dari tenggorokan. Bagian tersebut dinamakan nasofaring. Bagian ini adalah bagian yang dilewati udara yang kita hirup melalui hidung menuju ke tenggorokan dan paru-paru.
Kanker nasofaring juga merupakan salah satu jenis kanker yang langka.
Penyebab kanker nasofaring
Penyebab kanker nasofaring tidak diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar kasus kanker nasofaring memiliki hubungan erat dengan infeksi Epstein-Barr Virus (EBV).
EBV adalah infeksi yang umum namun tidak selalu berkembang menjadi kanker nasofaring. Para peneliti menemukan bahwa materi genetik atau DNA di dalam EBV mampu memengaruhi DNA sel nasofaring.
Hal ini yang kemudian mampu mengubah infeksi EBV menjadi kanker nasofaring.
Para peneliti menambahkan bahwa risiko infeksi EBV menjadi kanker nasofaring meningkat pada orang yang banyak mengonsumsi daging dan ikan yang diawetkan dengan garam, merokok, dan bekerja dengan paparan serbuk kayu dan zat formaldehida.
Pria juga cenderung lebih banyak terkena kanker nasofaring dibandingkan dengan wanita.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Keputihan Berwarna Hitam? 8 Hal Ini Penyebabnya, Nomor 8 Paling Ngeri
Source | : | Kompas.com,Tribun Style |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar