"Memang ada sih petunjuk, secara tidak langsung saya dateng, kenapa gak duluan. Saya otopsi tanggal 2 oktober, kejadian 18 Agustus," jelas Hastry.
Awalnya dr Hastry mengira kalau kasus itu sudah selesai karena kedua jasad sudah diotopsi.
Namun tiba-tiba saja ia didatangi oleh korban kasus Subang melalui mimpi.
"Tiba-tiba korban datang dan minta tolong, jadi saya memutuskan datang ke Subang," ujarnya.
Saat disinggung apakah itu hanya perasaan atau benar didatangi, Dokter Hastry pun tegas menjawab.
"Gak merasa, memang iya, datang lewat mimpi," kata dia.
Kemudian berdasarkan dari petunjuk itu, ia pun akhirnya memutuskan untuk ikut menangani kasus tersebut.
"Petunjuk dimintai tolong sama masyarakat dan dimintain tolong juga sama korban," jawabnya.
Dokter Hastry pun belum bisa menjelaskan detail terkait kedatangan korban itu.
Ia akan menceritakan detailnya juga kasus ini sudah rampung ditangani oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Ada Luka Tajam di Kepala, dr Forensik Bongkar Kejamnya Cara Tuti dan Amalia Dihabisi
Selain itu, sebagai polisi, Dokter Hasrty juga mengatakan kalau penyidik tidak membutuhkan pengakuan Yosef Cs.
Sebab hingga saat ini keempat tersangka belum mengakui perbuatannya.
"Kita semua gak butuh pengakuan, kita hanya mengumpulkan alat bukti, kalau jelas dan pasti minimal dua, bisa dilanjutkan disidang pengadilan," pungkasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar