Akibatnya timbul rasa sakit dan peradangan. Jika cedera ini terus berlanjut, mati rasa dan kelemahan serta cedera permanen bisa terjadi.
Cedera tangan dan lengan yang berlebihan mengalami peningkatan di kalangan gamer.
Salah satu contohnya adalah sindrom carpal tunnel. Sindrom ini terjadi ketika ada peradangan saraf di pergelangan tangan yang menyebabkan nyeri dan mati rasa.
2. Obesitas
Bermain game juga terkait dengan obesitas pada remaja. Hal ini disebabkan karena seorang remaja bisa duduk selama berjam-jam setiap hari di depan layar dan kurang bergerak aktif.
Kelebihan berat badan juga terjadi karena asupan makanan meningkat saat bermain video game.
Menurut suatu penelitian di Journal of Clinical Nutrition, satu sesi permainan video game pada remaja pria sehat dapat meningkatkan asupan makanan, terlepas dari sensasi nafsu makan.
Ada bukti yang menunjukkan sinyal rasa kenyang terganggu ketika bermain game sehingga ingin terus makan.
Selain itu, tekanan mental saat bermain video game mengaktifkan pusat penghargaan, yang mengarah pada peningkatan asupan makanan.
3. Masalah penglihatan
Keluhan umum lainnya adalah masalah penglihatan seperti ketegangan mata.
Akibatnya terjadi sakit kepala dan konsentrasi yang buruk.
4. Masalah psikologis
Selain penyakit fisik, kecanduan bermain game juga bisa menyebabkan masalah psikologis.
Pemain game berisiko mengalami penarikan diri dan kehilangan minat pada aktivitas lain.
Bermain game juga telah dikaitkan dengan insomnia, gangguan ritme sirkadian, depresi, agresi, dan kecemasanm Ada juga kekhawatiran bahwa paparan kekerasan ekstrim dalam video game dapat membuat remaja dan dewasa muda mengalami masalah emosional serta kemungkinan melakukan tindakan kekerasan. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar