GridPop.ID - Baru-baru ini terkuak permintaan terakhir mendiang Tuti Suharti sebelum nyawanya melayang di tangan suami sendiri.
Kenyataannya, Yosef tak pernah mengabulkan permintaan Tuti Suharti dan malah menghabisi nyawa istri sah.
Alih-alih menuruti permintaan Tuti Suharti, Yosef malah menentang permintaannya.
Akhir hayat korban kasus Subang, Tuti dan Amalia nyatanya menyedihkan.
Pasalnya ibu dan anak yang dibunuh sosok sadis itu tak bisa mewujudkan keinginannya sebelum meninggal dunia.
Padahal keinginan Tuti dan Amalia terbilang mudah.
Usut punya usut sosok yang membuat mimpi Tuti dan Amalia itu tak terwujud adalah Yosef.
Pria yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan istri dan anaknya itu nyatanya tak pernah mengabulkan keinginan Tuti dan Amalia di akhir hayat.
Alih-alih memenuhi permintaan Tuti dan Amalia, Yosef justru menentangnya dengan keras.
Baca Juga: Aniaya Penumpang Gegara Tak Nyau Diajak Ngobrol, Driver Ojol di Bali Ditangkap Polisi
Sebab ternyata keinginan Tuti dan Amalia adalah pergi jauh dari Yosef dan pindah ke Bandung.
Hal tersebut diungkap Yoris melalui pengacaranya, Leni Anggraeni.
Sebelum meninggal dunia, Tuti Suhartini sempat curhat ke putra sulungnya, Yoris bahwa ia ingin pindah rumah ke Bandung.
Demi mewujudkan mimpinya itu, Tuti bahkan telah mencari referensi rumah di Bandung bersama Amel sang putri.
Namun sayang, keinginan sederhana Tuti itu ditolak mentah-mentah oleh Yosef.
"Bu Tuti sebelumnya itu mau pindah ke Bandung sama Amel. Karena merasa bu Tuti cerita ke Yoris 'mamah tuh pengin, sama Amel lagi nyari rumah di Bandung tapi enggak boleh sama papa'," ungkap Leni Anggraeni dalam wawancara di kanal Youtube Misteri Mbak Suci dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (8/11/2023).
Diakui Yoris, ayahnya, Yosef ingin agar istri sah dan anaknya tetap tinggal di rumah beralamat Desa Ciseuti, Jalancagak itu.
Hingga akhirnya Tuti dan Amalia pun ditemukan tewas mengenaskan di rumah yang dibanggakan Yosef tersebut.
Perihal kepemilikan rumah yang kini jadi TKP pembunuhan Tuti dan Amalia, Yoris membongkar fakta baru.
Rupanya rumah yang belakangan jadi TKP pembunuhan itu adalah milik keluarga Yosef.
Rumah tersebut adalah warisan yang diberikan keluarga kepada Yosef. Atas alasan itulah diduga Tuti ingin pindah.
"Kata Yoris (ke Tuti) 'emang rumah ini punya siapa?'. (Kata Tuti) 'punya keluarganya papa, warisan'. Jadi saya tanya juga 'Yoris itu rumah TKP punya siapa?'. (Kata Yoris) 'itu mah rumah keluarga papa, rumah warisan'. Jadi enggak punya rumah? (kata Yoris) 'enggak ada sih kita nempatin itu doang'," pungkas Leni Anggraeni.
Karenanya, Leni membantah dengan tegas isu yang berhembus bahwa Yoris ingin menguasai rumah tersebut usai Tuti dan Amalia tiada.
Sebab sertifikat rumah itu pun tidak diketahui oleh Yoris keberadaannya.
"Enggak ada Yoris pengin menguasai aset, orang itu aset bu Tuti juga, aset keluarga tersangka Y (Yosef)," ujar Leni.
Dari cerita tersebut, Leni juga membantah tudingan kepada Yoris.
Bahwa ada pihak yang mengatakan bahwa Yoris ingin menguasai rumah TKP tersebut.
Padahal diakui Yoris, kunci rumah tersebut kini dipegang polisi.
"Katanya menurut keterangan pengacara tersangka Y (Yosef), rumah dikuasai Yoris kuncinya, itu salah. Karena kunci itu dari kepolisian, dan kunci itu dikasihkan ke tersangka Y (Yosef) ke Yoris," kata Leni.
Heran dengan tuduhan yang diarahkan kubu Yosef, Leni pun mengungkap asumsinya.
Bahwa didiuga kliennya sedang dibidik untuk jadi kambing hitam kasus Subang.
"Bahkan penyidik beranggapan kayaknya mau ngarahin ke Yoris. Karena logikanya kan itu kepala keluarga, kenapa dikasihin ke anak (kunci rumah, perhiasan korban)? udah aja dia yang nyerahin ke polisi," akui Leni.
Lebih lanjut, Leni pun membantah Yoris hendak menguasai yayasan.
Diyakini Yoris, dirinya sebagai kepala sekolah hanya menjalani perintah Yosef saja.
"Kalau untuk yayasan itu sendiri ya Yosef yang menguasai, enggak ada di tangan Yoris. Misalkan bilang Yoris yang menguasai semuanya ya Yoris mah enggak punya kekuatan selama papanya (Yosef) ada," ungkap Leni.
"Yoris enggak tahu itu yayasan sertifikatnya di mana, pemiliknya siapa. Yang tahu mah yayasan itu dibeli dari keluarganya bu Mimin menurut keterangan Yoris dari papa dan mamanya (Yosef dan Tuti)," sambungnya.
Tudingan Pihak Yosef
Sebelumnya, pihak Yosef sempat menuding buruk Yoris.
Pengacara Yosef, Rohman Hidayat menyindir Yoris hendak menguasai harta peninggalan Tuti.
"Itu TKP dikuasai Yoris sekarang, pak Yosef enggak megang itu kunci TKP," ujar Rohman Hidayat saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Karenanya, Rohman mengaku sampai tidak bisa masuk ke TKP karena kunci rumahnya dikuasai Yoris.
Padahal rumah tersebut juga tidak ditempati Yoris.
"Tempat itu (TKP) diklaim sama Yoris hari ini, dikuasai sama Yoris. Waktu saya sempat mau main ke sana sama Pak Yosef sebulan yang lalu setelah kami ziarah kubur, kami enggak bisa masuk karena kuncinya dipegang Yoris," pungkas Rohman.
"Intinya dikuasai sama Yoris hari ini, ditempati juga enggak," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "TERUNGKAP Keinginan Terakhir Tuti Sebelum Tewas, Endingnya Tak Terwujud, Yosef Ogah Turuti"
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar