Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang berbagi bahasa cinta dalam mengekspresikan dan menerima kasih sayang melaporkan tingkat kepuasan seksual dan kebahagiaan lebih tinggi dalam hubungan mereka.
Para peneliti juga dapat menarik lebih banyak temuan dari data tersebut.
Misalnya, ketidakcocokan bahasa cinta antar pasangan juga dikaitkan dengan rendahnya kepuasan dalam memberi dan menerima kasih sayang.
Peneliti menyimpulkan bahwa mampu memenuhi kebutuhan pasangan juga membantu memuaskan kebutuhannya sendiri.
Tim peneliti juga memiliki salah satu hipotesis awal yang tidak terbukti.
Data juga menunjukkan bahwa partisipan yang menunjukkan tingkat empati tinggi tidak selalu dijamin mampu mengungkapkan bahasa cinta pasangannya.
Hanya beberapa jenis saja yang memengaruhi persepsi sebagian pria terhadap hubungan mereka.
Meskipun temuan mereka memberikan banyak wawasan, peneliti masih menunjukkan beberapa keterbatasan penelitiannya.
Seperti, data dilaporkan sendiri oleh peserta, sehingga sulit untuk benar-benar mengukur kesehatan hubungan dengan cara yang tidak memihak.
Kemudian, tim peneliti menyimpulkan bahwa temuan mereka memiliki implikasi yang lebih signifikan.
Seperti beberapa ketidakpuasan seksual di antara pasangan terkait dengan kesulitan emosional dan romantis, bukan hanya masalah fisik.
Baca Juga: Noda Bekas Hubungan Intim Susah Hilang? Berikut Ini Tips Membersihkannya
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar