Sementara dalam buku Antara Broken Home dan Konsumerisme oleh Yuni Retnowati, arti broken home adalah keluarga yang retak.
Broken home merupakan kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena perceraian, sehingga anak hanya tinggal bersama satu orang tua kandung.
Dampak Broken Home pada Anak
"Broken home" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana keluarga mengalami perpisahan atau perceraian orang tua.
Dampak dari broken home dapat bervariasi dan memengaruhi individu, baik secara emosional maupun psikologis. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul:
1. Dampak Emosional pada Anak:
- Depresi dan Kecemasan: Anak-anak dari broken home mungkin lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan karena perasaan tidak stabil dan ketidakpastian.
- Kemarahan dan Frustrasi: Rasa marah dan frustrasi dapat muncul karena konflik keluarga dan ketidakmampuan untuk memahami atau mengatasi situasi sulit.
2. Masalah Perilaku:
- Perilaku Agresif: Beberapa anak mungkin mengekspresikan ketidakbahagiaan mereka melalui perilaku agresif, baik di rumah maupun di luar.
- Masalah dalam Hubungan: Kesulitan membentuk dan mempertahankan hubungan yang sehat dapat muncul sebagai dampak dari pengalaman broken home.
Baca Juga: Kena Tampar Saat Berbagi Crepes, Cerita Pria Ini Viral di TikTok, Syok Dapat Perlakuan Tak Terduga
Source | : | tribuntrends,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar