GridPop.ID - TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang banyak digunakan saat ini.
Fitur utama TikTok adalah kemampuannya untuk membuat video singkat, biasanya berdurasi antara 15 hingga 60 detik.
Pengguna dapat menambahkan berbagai efek kreatif, musik, dan filter ke video mereka.
Algoritma canggih TikTok mempersonalisasi pengalaman pengguna dengan menampilkan konten yang sesuai dengan minat dan preferensi mereka.
TikTok telah menjadi sarana bagi banyak orang untuk mengekspresikan kreativitas mereka, dan banyak tren dan tantangan viral bermula di platform ini.
Karena video yang diunggah kerap viral, banyak istilah-istilah baru yang kemudian ikut menjadi tren.
Baru-baru ini, istilah broken home viral di TikTok.
Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter.
Lalu apa arti dari kata viral Broken Home ini? Simak penjelasannya.
Apa itu Broken Home?
Dikutip oleh tribuntrends.com dari Merriam Webster, arti broken home adalah istilah yang menggambarkan perpisahan seorang ibu dan ayah dalam sebuah rumah tangga.
Sementara dalam buku Antara Broken Home dan Konsumerisme oleh Yuni Retnowati, arti broken home adalah keluarga yang retak.
Broken home merupakan kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena perceraian, sehingga anak hanya tinggal bersama satu orang tua kandung.
Dampak Broken Home pada Anak
"Broken home" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana keluarga mengalami perpisahan atau perceraian orang tua.
Dampak dari broken home dapat bervariasi dan memengaruhi individu, baik secara emosional maupun psikologis. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul:
1. Dampak Emosional pada Anak:
- Depresi dan Kecemasan: Anak-anak dari broken home mungkin lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan karena perasaan tidak stabil dan ketidakpastian.
- Kemarahan dan Frustrasi: Rasa marah dan frustrasi dapat muncul karena konflik keluarga dan ketidakmampuan untuk memahami atau mengatasi situasi sulit.
2. Masalah Perilaku:
- Perilaku Agresif: Beberapa anak mungkin mengekspresikan ketidakbahagiaan mereka melalui perilaku agresif, baik di rumah maupun di luar.
- Masalah dalam Hubungan: Kesulitan membentuk dan mempertahankan hubungan yang sehat dapat muncul sebagai dampak dari pengalaman broken home.
Baca Juga: Kena Tampar Saat Berbagi Crepes, Cerita Pria Ini Viral di TikTok, Syok Dapat Perlakuan Tak Terduga
3. Prestasi Akademis:
- Penurunan Prestasi:
Anak-anak dari broken home mungkin mengalami penurunan prestasi akademis karena gangguan emosional dan fokus yang terpecah.
4. Kurangnya Dukungan Sosial:
- Kurangnya Dukungan Emosional: Anak-anak mungkin merasa kurang didukung secara emosional jika tidak ada kesinambungan dan stabilitas dalam hubungan keluarga.
5. Keterlibatan dalam Perilaku Berisiko:
- Peluang Terlibat dalam Perilaku Berisiko: Beberapa anak mungkin mencari dukungan atau pelarian dalam kelompok atau perilaku yang berisiko.
6. Ketidakstabilan Finansial:
- Ketidakstabilan Ekonomi: Broken home dapat menyebabkan ketidakstabilan finansial, yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari anak-anak.
7. Kesulitan dalam Membentuk Hubungan Romantis:
- Kesulitan Membentuk Kepercayaan: Anak-anak dari broken home mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk kepercayaan dan komitmen dalam hubungan romantis. GridPop.ID (*)
Source | : | tribuntrends,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar