Khairani Anwar, ibu korban, menerima informasi yang mencurigakan mengenai alasan mengapa putranya menjadi korban perundungan.
Diduga, korban mengalami penyiksaan oleh para pelaku karena menolak untuk menjadi anggota geng motor yang terdiri dari pelajar MAN 1 Medan dan alumni.
Selain itu, salah satu pelaku yang merupakan alumni tidak menyukai fakta bahwa korban memiliki hubungan akrab dengan siswa SMA lain yang dianggap sebagai musuh oleh pelajar MAN 1 Medan.
Padahal, menurut Khairani, anaknya bersahabat dengan siswa sekolah lain karena temannya adalah alumni dari Rumah Tahfiz Quran Anwar Saadah yang dibina oleh Khairani sendiri.
"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan Habib," ujar Khairani saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Medan Amplas, Sabtu, dikutip dari Tribun-Medan via TribunTrends.com.
"Mereka gak senang habib berteman dengan anak SMA negeri 6," sambungnya.
Khairani melanjutkan bahwa anaknya diduga pernah mendapatkan tawaran lain dari anggota geng motor tersebut.
Tawaran tersebut berupa usaha untuk memancing teman korban dari sekolah lain untuk datang.
Namun, korban menolak tawaran tersebut, yang menyebabkan dia kemudian menjadi sasaran perlakuan penganiayaan dan kekerasan dari para pelaku.
"Karena si Habib enggak tega. Dari hatinya dia gak mau karena takut kawannya mati," ujar Khairani.
Saat ini, korban telah mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir, dan luka bakar di tangan sebelah kanan akibat terkena sundutan besi panas.
Source | : | TikTok,TribunTrends.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar