GridPop.ID - Viral di TikTok kisah jenazah Frengki beraroma wangi.
Untuk diketahui Frengku merupakan salah satu korbab tewas dalam tragedi erupsi Gunung Marapi.
Berbagai pihak memberikan kesaksia tentang jenazah Frengki Candra Kusuma yang mengeluarkan aroma wangi.
"Iyaa saya salah satu yang mencium wangi salah satu korban turun dari ambulans di RS.
Saya pikir itu bau petugas-petugas RS," tulis seorang warga TikTok bernama Eed Miangno dengan akun @jhoni_edward pada Kamis, (7/12/2023).
Melansir TribunTrends.com, Frengki merupakan guru PPL pelajaran BK di SMPN 29.
Semasa hidupnya, Frengki dikenal sebagai pribadi yang baik dan penghafal Al-Quran.
Akun TikTok @jhoni_edward juga menceritakan kebaikan Frengki semasa hidup.
Mereka memberikan kesaksian tentang kebaikan dan ketabahan Frengki semasa hidupnya.
Erupsi Gunung Marapi
Diwartakan Kompas.com, erupsi Gunung Marapi terjadi sejak Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Letusan terjadi dirasakan warga disertai dengan gempa vulkanik.
Warga awalnya panik berhamburan keluar rumah menghindari kemungkinan bangunan runtuh. Namun setelah hujan abu terjadi, warga pun kembali berlindung di dalam rumah.
Tidak hanya itu, sebanyak 70 pendaki terdata berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat hingga Senin (4/12/2023) pagi, Gunung Marapi masih mengalami erupsi.
Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan, dari pukul 00.00 hingga pukul 06.58 pihaknya mencatat 56 aktivitas.
"Sebanyak sembilan kali letusan dan 47 hembusan (abu vulkanik)," dilansir dari TribunPadang.com.
Ia menyampaikan, berdasarkan pantauan dari seismogram, sejak erupsi pertama pukul 14.54 WIB, pihaknya mencatat 108 aktivitas.
Dari jumlah itu, sebanyak 36 kali letusan dan 16 hembusan abu vulkanik terjadi pada Minggu (3/12/2023), sementara sisanya terjadi hari ini.
Sementara itu, soal ketinggian kolom abu, ia menyebut belum bisa teramati karena tertutup oleh awan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar