GridPop.ID - Istilah baru sering kali menjadi perbincangan publik hingga viral di TikTok.
Salah satu istilah yang juga viral di TikTok adalah touch out.
So, pernahkah kamu mendengar istilah "touch out" yang sedang viral di TikTok ini?
Istilah dalam bahasa gaul ini kerap muncul dalam percakapan sehari-hari maupun di media sosial.
Namun, apa sebenarnya arti dari "touch out"?
Melansir dari TribunTrends.com, secara umum, dalam bahasa gaul, kata "touch" digunakan untuk menggambarkan kondisi seorang ibu yang merasa tidak baik-baik saja.
Istilah ini menjadi viral di TikTok, sejalan dengan meningkatnya kesadaran netizen terkait hal-hal parenting, termasuk kondisi anak dan orang tua, terutama ibu.
Istilah ini sering dialami oleh perempuan yang sudah memiliki anak, dan apa sebenarnya yang dimaksud dengan "touch out" oleh sebagian ibu saat merawat anak?
Jadi, bagaimana seharusnya menghadapi atau menangani kondisi "touch out" ini?
Ketika mengalami "touched out," seorang ibu membutuhkan ruang dan waktu untuk dirinya sendiri.
"Touched out" adalah kondisi di mana seorang ibu merasa kelelahan karena menghabiskan sebagian besar waktunya untuk anak.
Baca Juga: Lagu Sistar19 - Ma Boy Kembali Viral di TikTok, Berikut Ini Lirik Lagu dan Terjemahan Lengkapnya
Banyaknya kontak fisik dengan bayi, terutama pada bayi yang baru lahir, seringkali menjadi penyebab kondisi ini, sehingga ibu kehilangan waktu untuk dirinya sendiri.
Oleh karena itu, ketika merasa "touched out," perempuan yang mungkin tidak menyadari kondisinya bisa saja lebih dulu berbagi cerita dengan teman dekat daripada suaminya.
Mungkin salah satu alasan untuk hal ini adalah karena perempuan merasa bersalah kepada suami, yang menjadi orang yang paling dekat yang terkena dampaknya.
Jika kamu menemui teman yang curhat tentang mengalami "touched out," apa yang dapat kamu lakukan?
Psikolog klinis Arina Megumi Budiani menyarankan beberapa hal dalam wawancara dengan PARAPUAN!
1. Dengarkan Tanpa Bertanya
Langkah pertama, cukup dengarkan curahatan teman yang mengalami "touched out" pada minggu-minggu awal setelah melahirkan.
Arina menyarankan untuk tidak terlalu banyak memberikan komentar, hanya memberikan respons singkat yang menunjukkan bahwa kamu memperhatikannya, seperti mengatakan, "Pasti berat ya buat kamu."
"Tidak perlu memberikan solusi, apalagi bertanya terlalu detail yang bukan sesuai kebutuhannya," tambah Arina.
2. Tawarkan Bantuan
Langkah kedua, tawarkan bantuan kepada teman yang menceritakan pengalamannya mengalami "touched out."
Baca Juga: Gara-gara Lagu Happy Asmara, Kata Nemen Jadi Viral di TikTok, Ini Dia Artinya
Sebagai contoh, kamu dapat memberikan dukungan emosional dengan memberikan pelukan setelah ia berbicara.
"Bantuan itu bisa bantuan emosional, seperti didengarkan, dipeluk, dipahami, dan sebagainya," jelas Arina.
Atau, tawarkan bantuan praktis dengan menanyakan apa yang bisa kamu lakukan agar ia memiliki waktu istirahat sejenak dari interaksi berlebihan dengan anak.
Menurut Arina, seringkali yang dibutuhkan oleh seseorang yang mengalami "touched out" adalah waktu untuk me time.
""Dia sebenarnya butuh bantuan fisik, misalnya dibantu pegang anaknya sesimpel kalau dia mau makan, mau ke kamar mandi," ucap Arina lagi.
"Kan kebayang ya, seorang ibu biasanya kalau anaknya enggak mau dilepas, dia untuk kebutuhan sehari-harinya enggak punya waktu," terangnya
"Jadi betapa dia bener-bener enggak punya ruang untuk diri sendiri. Berikan bantuan yang dibutuhkan supaya mereka merasa dimengerti," tutur Arina.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa membantu teman yang mengalami "touched out" sebenarnya tidak sulit.
Cukup dengan mendengarkan cerita teman dan menawarkan bantuan yang dapat kamu lakukan.
Hindari memberikan banyak pertanyaan atau saran, terutama jika kamu belum pernah mengalami situasi serupa karena solusinya dapat bervariasi pada setiap individu.
(*)
Source | : | Parapuan,TribunTrends.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar