"Ditemukan beberapa perlakuan dipegang kemaluan, tidak hanya kekerasan seksual, tetapi juga kekerasan berupa leher diberi (ditodong) pisau," jelasnya.
"Diajak nonton video dewasa, diajari bagaimana memesan open BO di aplikasi. Terduga pelaku pengajar mata pelajaran konten kreator," imbuhnya.
Lanjut Elna menuturkan total korban mencapai angka 15 orang terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan.
Para korban alami trauma
Imbas kejadian pelecehan ini ada siswa yang tak mau ke sekolah.
Sementara JL masih menyangkal perbuatannya.
"Pelaku sudah (dikonfrontir) sampai saat ini masih menyangkal," ujar Elna dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pria Bersarung Gesekan Alat Kelamin ke Penumpang Perempuan di KRL, Sewot saat Dilaporkan
Terduga pelaku ini merupakan laki-laki yang baru sekitar satu setengah tahun mengajar di SD tersebut.
Statusnya di sekolah itu juga sebagai guru tidak tetap. "Status gurunya itu dia (bukan) pegawai tetap.
Jadi ada pihak swasta yang menyumbangkan guru," ujarnya. Terduga pelaku melakukan aksinya dijam pelajaran dengan disaksikan para murid lainnya.
"Jadi kami melapor. Laporan sudah diterima pihak kepolisian, ini nggak mudah karena kepala sekolah juga orangtua murid (korban)," tuturnya.
Elna mengungkapkan, beberapa alat bukti yang dijadikan dasar pelaporan yakni sebuah tulisan tangan dari korban berupa aduan dugaan perbuatan cabul oleh terduga pekaku.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunSolo.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar