GridPop.ID - Seorang emak-emak di Ponorogo, Jawa Timur berinisial DS (30) diamankan polisi karena mencuri perhiasan anak TK.
Aksi pencurian DS terbongkar salah seorang siswa bernama Janela buka suara.
Janela mengaku kalung emasnya ditarik paksa oleh salah satu wali murid baru.
Diberitakan Tribunnews.com DS beraksi di salah satu TK di Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
Tidak hanya Janela, ada siswa lain di sekolah yang sama juga kehilangan cincin emas.
Modus yang digunakan DS untuk melancarkan aksinya adalah berpura-pura mendaftarkan anaknya ke sekolah.
“Dia (DS) adalah wali murid baru. Bukan baru sih. Mau mendaftarkan anaknya ke sekolahan,” ujar Indah ibu Janela.
“Modusnya itu mendaftarkan anaknya. Melihat siapa yang menggunakan perhiasaan. Terus diambil begitu,” lanjut Indah.
Indah mengetahui kalung putrinya saat hendak shalat.
Baca Juga: Menyamar Jadi Menekin, Pria Ini Berhasil Curi Emas dari Toko Perhiasan, Intip Aksinya!
“Kemarin mau shalat itu, saya benerin rambutnya. Saya lihat di leher anak saya ndak ada kalungnya,” ujar Indah.
Indah curiga karena tidak ada pengumuman apapun di grup whatsapp yang mengabarkan ditemukan kalung milik anaknya.
“Saya coba telepon wali kelas dan menjelaskan. Hari ini tadi anak saya baru mengaku bahwa kalungnya diambil oleh orangtua murid baru,” terangnya.
Guru kelas lantas memperlihatkan video aktivitas.
“Anak saya menunjuk di video ketika melihat anak pelaku lewat. Saya kemudian ke rumahnya,” tegasnya.
Saat di rumahnya, pelaku mengaku memang kalungnya ada di dirinya. Namun DS tidak mengaku bahwa mengambil.
“Katanya ketemu di ayunan. Kami bawa ke sekolah. Ternyata di sekolah itu juga ada yang kehilangan cincin, pelakunya juga sama. Makanya kami laporkan,” tandas Indah.
DS sudah Berkali-kali Melancarkan Aksinya
Dari keterangan yang dikorek oleh penyidik, DS tidak hanya sekali mencuri. Bahkan berkali-kali.
Baca Juga: Istri Jadi Korban, Suami Curhat di Medsos Pencuri Celana Dalam di Sukabumi: Beraksi Tengah Malam
Modusnya pun beraneka ragam.
“Kalau yang di sekolah itu dua kali. Satu di TK, satuny di playgroup. Sama-sama di Kelurahan Brotonegaran,” ungkap Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Mohammad Sahid Mustofa dikutip dari TribunJatim.com.
DS mengaku menggunakan uang tersebut untuk jajan.
“Untuk jajan begitu katanya,” beber Iptu Sahid.
Lebih lanjut, Iptu Sahid menghimbau ibu-ibu yang mempunyai anak sekolah lebih baik tidak perlu menggunakan perhiasaan.
“Disimpan saja daripada jadi sasaran penjahat,” pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar