M salah satu orang tua korban mengaku kecewa dengan perbuatan ZAS.
"Sekolahnya bagus. Karena kami disini melihat pembelajaran dan mata pelajarannya yang lengkap.
Namun, setelah kami mengetahui ada perbuatan yang tidak sepatutnya dialami oleh anak kami, hati kami sangat teriris," kata M dikutip dari Trinbun-Medan.com.
Diakui M ia mengetahui hal tersebut setelah ada pertemuan orang tua santri membahas terkait kasus pencabulan yang dilakukan oleh ZAS.
"Hati saya tidak kuasa menahankan sedih. Anak yang kami besarkan ini dirampas haknya oleh orang yang mungkin kami anggap orang yang terpandang.
Kami masukan ke tahfidz untuk menjadikan mereka yang lebih baik. Saya sangat marah," tandas M.
Baca Juga: Dikenal Religius, Guru Ngaji di Semarang Ditangkap Ketahuan Lecehkan 16 Anak SD
M telah melaporkan kejadian tersebut ke unit PPA Polres Batubara untuk ditindaklanjuti.
"Kami berharap ya dia dihukum seberat-beratnya. Saya sudah lapor dan percaya ke polisi.
Karena kami berharap tidak ada lagi korban lain, saat ini sepengetahuan saya ada enam korban," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar